AS Ratifikasi Permintaan Finlandia untuk Gabung ke NATO Sebelum Agustus 2022

16 Mei 2022 16:42 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mitch McConnell memberikan sambutan sebelum sidang pemakzulan Presiden AS Donald Trump dimulai di US Capitol, Washington, Amerika Serikat. Foto: Senat AS TV / via REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Mitch McConnell memberikan sambutan sebelum sidang pemakzulan Presiden AS Donald Trump dimulai di US Capitol, Washington, Amerika Serikat. Foto: Senat AS TV / via REUTERS
ADVERTISEMENT
Kongres Amerika Serikat pastikan dapat meratifikasi permintaan Finlandia untuk bergabung dengan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) paling lambat pada Agustus mendatang.
ADVERTISEMENT
Hal ini disampaikan oleh pemimpin Senat AS Mitch McConnell di ibu kota Helsinki setelah pertemuannya dengan Presiden Finlandia Sauli Niinistö.
"Tentu kami berharap untuk mencapainya (keputusan keanggotaan Finlandia) sebelum reses Agustus ketika Kongres biasanya keluar dari sesi," ujar McConnell kepada wartawan pada Senin (16/5/2022), dikutip dari Reuters.
Lebih lanjut, McConnell mengatakan adanya dukungan bipartisan yang luas di antara anggota parlemen AS untuk keanggotaan Finlandia di NATO.
"Untuk jumlah perolehan suara, itu akan sangat signifikan. Tidak bulat, tapi sangat signifikan," paparnya.
Ia juga menekankan komitmen dukungan dari partainya, Partai Republik AS, untuk melanjutkan partisipasi AS dalam aliansi militer tersebut.
Simbol NATO. Foto: Kenzo Tribouillard / AFP
Sebelumnya, Finlandia pada Kamis (12/5/2022) menyampaikan niatnya untuk segera mengajukan permohonan keanggotaan NATO.
ADVERTISEMENT
"Finlandia harus mengajukan keanggotaan NATO tanpa penundaan. Kami berharap langkah nasional yang masih diperlukan untuk membuat keputusan ini akan diambil dengan cepat dalam beberapa hari ke depan," kata Presiden Sauli Niinisto dan Perdana Menteri Sanna Marin dalam pernyataan bersama.
Finlandia dan negara tetangganya, Swedia, dalam beberapa bulan terakhir mulai mempertimbangkan keanggotaan NATO demi melindungi keamanan warga mereka.
Sebelumnya kedua negara percaya bahwa cara terbaik untuk melindungi negaranya adalah dengan tidak memihak aliansi manapun secara terbuka. Namun, setelah dilancarkannya operasi militer Rusia ke Ukraina pada 24 Februari lalu, keduanya tak lagi berpikir demikian.