AS Sambut Baik Tersambungnya Saluran Komunikasi Korut-Korsel

5 Oktober 2021 6:02 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
com-Perbatasan Korea Selatan dan Korea Utara Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
com-Perbatasan Korea Selatan dan Korea Utara Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Amerika Serikat menyambut tersambungnya kembali saluran komunikasi Korut-Korsel. Jubir Kementerian Luar Negeri AS, Ned Price, mengatakan, "Kami mendukung dialog dan kerja sama antar Korea".
ADVERTISEMENT
Dikutip dari AFP, ia mengulangi kesiapan pemerintahan Presiden Joe Biden untuk berbicara dengan Korea Utara (Korut) tentang mengakhiri program nuklir, beberapa hari setelah Kim Jong-un menyebut tawaran dialog itu sebagai "trik kecil".
"Kami tetap bersiap, seperti yang telah kami katakan, untuk bertemu dengan pejabat DPRK tanpa prasyarat," kata Price kepada reporter, Senin (4/10). DPRK, atau Republik Demokratik Rakyat Korea, adalah nama resmi dari Korut.
Langkah ini juga disambut baik Korea Selatan (Korsel). Kementerian Unifikasi Seoul mengkonfirmasi sambungan telepon antara pejabat kedua negara.
"Sudah lama dan saya sangat senang hubungan komunikasi telah dipulihkan," kata pejabat Korsel kepada pejabat Korut dalam rekaman yang diberikan kepada wartawan di kementerian.
Ilustrasi Zona Demiliterisasi (DMZ) di Korea. Foto: Jung Yeon-je / AFP
Kementerian Pertahanan Seoul juga mengkonfirmasi tersambungnya kembali saluran komunikasi kedua Korea.
ADVERTISEMENT
"Dengan tersambungnya kembali saluran komunikasi Selatan-Utara, pemerintah mengevaluasi bahwa landasan untuk memulihkan hubungan antar Korea telah disediakan," kata Kementerian Unifikasi dalam pernyataannya.
"Pemerintah berharap... untuk segera melanjutkan dialog dan memulai diskusi praktis untuk memulihkan hubungan kedua negara."
Korea Utara memutus saluran komunikasi dengan Korea Selatan secara sepihak pada Juni tahun lalu karena para aktivis mengirim selebaran anti Pyongyang di sepanjang perbatasan. Kedua pihak menyatakan pada 27 Juli lalu bahwa semua jalur komunikasi telah dipulihkan.
Pengumuman yang dilakukan pada hari peringatan berakhirnya Perang Korea ini merupakan perkembangan positif pertama setelah rangkaian pertemuan antara Kim Jong-un dan Presiden Moon Jae-in pada 2018 lalu gagal mencapai terobosan signifikan.
Kedua negara juga mengungkapkan, Pemimpin Tertinggi Korut Kim Jong-un dan Presiden Korsel Moon Jae-in beberapa kali saling mengirim surat sejak April.
ADVERTISEMENT
Dalam surat itu, mereka setuju bahwa membangun kembali jalur komunikasi dapat menjadi langkah produktif pertama dalam memulai kembali hubungan kedua negara, meskipun mereka secara teknis tetap berperang walau perang yang terjadi pada 1950-1953 sudah berakhir.
Namun, komunikasi lintas batas hanya bertahan selama dua minggu, dengan Korea Utara memprotes latihan militer gabungan AS dan Korea Selatan. Sejak saat itu, Pyongyang terus mengadakan rangkaian uji coba rudal yang meningkatkan ketegangan.
Pada September, Korea Utara meluncurkan rudal jelajah jarak jauh dan menguji apa yang digambarkan sebagai kendaraan meluncur hipersonik. Menurut Korea Selatan, tampaknya alat-alat tersebut berada dalam tahap awal pengembangan.
Pada Jumat (1/10) lalu, dikabarkan bahwa Korea Utara sukses menembakkan rudal anti-pesawat yang baru.
ADVERTISEMENT