AS Sanksi 4 Pejabat Senior China atas Pelanggaran HAM Uighur

10 Juli 2020 4:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga Uighur di Xinjiang, China. Foto: AFP/Johannes Eisele
zoom-in-whitePerbesar
Warga Uighur di Xinjiang, China. Foto: AFP/Johannes Eisele
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Amerika Serikat (AS) akhirnya mengambil langkah besar atas pelanggaran HAM yang dialami warga Muslim Uighur di Xinjiang, China. AS memberi sanksi ke empat pejabat senior China atas pelanggaran itu.
ADVERTISEMENT
Tiga pejabat China akan ditolak visanya dan aset-asetnya yang berbasis di AS dibekukan. Sementara satu pejabat tak dikenai pembatasan visa hanya pembekuan asetnya.
Ketiga pejabat yang ditolak visanya adalah Chen Quanguo, Kepala Partai Komunis China (CCP) untuk wilayah Xinjiang; Wang Mingshan, Direktur Biro Keamanan Umum Xinjiang; dan Zhu Hailun, mantan pemimpin senior Partai Komunis China di wilayah tersebut.
Kamp Uighur di Dabancheng, Xinjiang. Foto: Reuters/ Thomas Peter
Kemudian satu pejabat yang tak dikenai pembatasan visa adalah Huo Liujun, mantan pejabat keamanan Xinjiang.
Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo, mengatakan, AS bertindak melawan penyalahgunaan yang mengerikan dan sistematis di Xinjiang, termasuk kerja paksa dan penahanan massal terhadap kelompok minoritas.
"Amerika Serikat tidak akan berpangku tangan ketika CCP (Chinese Communist Party) melakukan pelanggaran HAM yang menargetkan warga Uighur, etnis Kazakh, dan anggota kelompok minoritas lainnya di Xinjiang," kata Pompeo dalam sebuah pernyataan dilansir AFP, Jumat (10/7).
Menlu AS Mike Pompeo Foto: REUTERS/Carlos Barria
Departemen Keuangan AS juga menjadikan setiap transaksi terhadap keempat pejabat itu sebagai bentuk kejahatan.
ADVERTISEMENT
Sanksi juga dijatuhkan pada Biro Keamanan Xinjiang, sebagai sebuah institusi, karena pengawasan digitalnya terhadap warga Uighur dan minoritas lainnya.
Pemberian hukuman ini dilakukan di tengah meningkatnya ketegangan antara AS dan Cina tentang berbagai masalah mulai dari perdagangan, pertahanan, hingga pandemi virus corona.
Pekan lalu, AS juga telah mengumumkan pembatasan visa pada pejabat China atas perlakuan terhadap Tibet dan tindakan keras Beijing di Hong Kong. Namun tidak secara terbuka menyebut siapa saja yang terkena dampak hukuman itu.
Kelompok HAM menyebut China telah mengumpulkan lebih dari satu juta warga Uighur dan kelompok minoritas lainnya di Xinjiang dalam upaya pencucian otak yang luas, bertujuan untuk menyeragamkan minoritas secara paksa ke dalam mayoritas Han di negara itu.
ADVERTISEMENT
China membantah tudingan itu dan mengaku memberikan pendidikan dan pelatihan kejuruan dalam upaya untuk mengurangi radikalisme.
————-----------------------
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona