AS Tak Kunjung Sepakat Pilih Ketua DPR, Voting Masuki Hari Keempat

6 Januari 2023 18:54 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemimpin Partai Republik Kevin McCarthy saat berkumpul untuk pemilihan kepemimpinan di Capitol AS di Washington Selasa (15/11/2022). Foto: Leah Millis/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Pemimpin Partai Republik Kevin McCarthy saat berkumpul untuk pemilihan kepemimpinan di Capitol AS di Washington Selasa (15/11/2022). Foto: Leah Millis/Reuters
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Upaya anggota Partai Republik, Kevin McCarthy, untuk menjadi Ketua DPR Amerika Serikat (AS) memasuki hari keempat pada Jumat (6/1).
ADVERTISEMENT
Kongres sedang mengalami kebuntuan yang tidak pernah terjadi sejak sebelum Perang Saudara AS. Anggota parlemen lantas bernegosiasi untuk mencapai kesepakatan yang menjamin keberhasilan McCarthy setelah gagal dalam sebelas pemungutan suara sejak Selasa (3/1).
"Kami memiliki beberapa kemajuan. Anggota kami berbicara. Saya pikir kami memiliki sedikit pergerakan, jadi kita lihat saja nanti," ungkap McCarthy, dikutip dari Reuters, Jumat (6/1).
Pekan ini menandai jumlah pemungutan suara tertinggi yang diadakan untuk memilih Ketua DPR AS sejak 1850-an.

Keretakan di Partai Republik

Ada keretakan antara mayoritas anggota DPR dari Partai Republik yang mendukung dan 20 anggota konservatif yang menentang McCarthy. Pasalnya, jabatan tersebut akan memberikannya wewenang untuk memblokir agenda legislatif Presiden AS, Joe Biden.
ADVERTISEMENT
Ketua DPR juga dapat memaksakan voting untuk prioritas ekonomi, energi, dan imigrasi Partai Republik. Dia turut akan berwenang melanjutkan penyelidikan terhadap presiden dan pemerintahannya.
Ketua DPR AS Nancy Pelosi mengumumkan bahwa dia akan tetap di Kongres, usai mundur sebagai Ketua DPR AS, di US Capitol, Washington, AS, Kamis (17/11/2022). Foto: Evelyn Hockstein/REUTERS
Para penentang menginginkan kesepakatan yang akan memudahkan penggulingan Ketua DPR dan memberikan pengaruh lebih besar dalam kaukus Partai Republik di DPR dan di komite Kongres.
Beberapa lawannya juga mengaku tidak meyakini McCarthy dapat membendung utang federal dan memberlakukan pemotongan pengeluaran pada Biden dan Senat yang dikendalikan Partai Demokrat. Kini, anggota lainnya berharap dapat membujuk mereka.
"Saya pikir ini berjalan dengan baik," kata anggota DPR yang merupakan pendukung McCarthy, Patrick McHenry.
McCarthy telah menawarkan berbagai konsesi yang akan melemahkan peran Ketua DPR. Namun, masih tidak jelas berapa banyak penentang akan terbujuk. Beberapa anggota partainya percaya sebanyak sepuluh suara tambahan akan segera mengalir untuk McCarthy.
Pemimpin Partai Republik Kevin McCarthy berbicara kepada wartawan setelah McCarthy dinominasikan oleh sesama Republikan untuk menjadi pemimpin mereka. Foto: Michael A. McCoy/Reuters

DPR Lumpuh

Akibat kegagalan memilih seorang pemimpin, DPR dengan 435 kursi telah lumpuh. McCarthy seharusnya bisa memenangkan jabatan tersebut dengan mudah. Sebab, Partai Republik memenangkan mayoritas tipis DPR 222-212 dalam pemilu sela pada November 2022.
ADVERTISEMENT
Dengan demikian, McCarthy sekarang tidak boleh kehilangan dukungan lebih dari empat anggota Partai Republik. Sebab, Partai Demokrat tidak terpecah dalam mendukung kandidat mereka.
"Ini berakhir dengan salah satu dari dua cara: baik Kevin McCarthy mundur dari pencalonan atau kami membangun pengekang yang tidak ingin dia hindari," tegas anggota DPR yang memilih mantan Presiden AS Donald Trump untuk menjadi Ketua DPR, Matt Gaetz.