AS Tebar 500 Juta Vaksin Pfizer dan Moderna, RI Harus Lobi untuk Suntikan Ketiga

10 Juni 2021 18:50 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi vaksin corona Pfizer-BioNTech. Foto: Dado Ruvic/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi vaksin corona Pfizer-BioNTech. Foto: Dado Ruvic/REUTERS
ADVERTISEMENT
Epidemiolog UI Pandu Riono menyarankan pemerintah untuk menggunakan vaksin di luar Sinovac untuk kemungkinan suntikan ketiga. Ia menyebut spesifik Pfizer dan Moderna jadi pilihan terbaik sejauh ini.
ADVERTISEMENT
"Akan buang buang waktu kalau pakai Sinovac lagi, jadi penelitian ditambahkan yang sudah 2 kali. Datanya dibandingkan yang dapat Sinovac berapa, vaksin lain berapa," kata Pandu saat dihubungi, Kamis (10/6).
"Harus vaksin teknologi lain, bisa AstraZeneca atau Pfizer atau Moderna. Logika saya sebaiknya dibandingkan dengan best available in the world (Pfizer dan Moderna)," imbuh dia.
Efikasi vaksin Sinovac di sejumlah negara berada di kisaran 60-75 persen. Sementara Pfizer dan Moderna di atas 90 persen.
Lantas, bagaimana apabila nanti ada efek samping karena gunakan vaksin beda jenis saat suntikan ketiga?
"Kita kan ngukur efek perlindungan, kalau ada efek lain bisa sekalian Boleh dibandingkan, kalau satu kelompok dikasih Sinovac, satu dikasih Pfizer mana yang lebih baik," tuturnya.
Epidemiolog UI, Pandu Riono. Foto: Dok. Pribadi
Menurut Pandu, pemerintah harus bergerak cepat untuk melobi Amerika Serikat (AS). Sebab, mereka dalam waktu dekat akan menebar 500 juta vaksin ke negara-negara lain.
ADVERTISEMENT
"Amerika akan menyumbang 500 juta vaksin, kalau Indonesia pinter lobi Joe Biden, karena yang disumbang kan Pfizer dan Moderna," tutup dia.
Sebelumnya, Guru besar FK Unpad Prof Kusnandi Rusmil mengungkap adanya kemungkinan suntikan ketiga vaksin corona. Ia menyebut, hal itu diputuskan September nanti.
Hal itu terkait penelitian vaksin Sinovac yang memasuki satu tahun pada September. Saat itu akan dilihat data-data usai vaksinasi.
"Penelitian selesai satu tahun pada September. Nanti dilihat datanya, apakah membutuhkan suntikan ketiga atau tidak. Namun kalau ada suntikan ketiga masyarakat tak perlu khawatir," kata Prof Kusnandi terpisah.
Kata dia, yang namanya imunisasi atau vaksinasi memang wajar diberikan berkali-kali. Sama waktu kita bayi dulu, vaksinasi bisa dilakukan setahun 6 kali.
ADVERTISEMENT