AS, Turki, dan PBB Tak Puas Atas Vonis Mati Pembunuh Khashoggi

24 Desember 2019 9:00 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jamal Khashoggi. Foto: Instagram/@jkhashoggi
zoom-in-whitePerbesar
Jamal Khashoggi. Foto: Instagram/@jkhashoggi
ADVERTISEMENT
Arab Saudi telah memvonis mati lima orang pembunuh jurnalis Jamal Khashoggi pekan ini. Namun, vonis tersebut tidak memuaskan Amerika Serikat, Turki, dan PBB yang menganggap para pelaku hanya orang suruhan.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya pengadilan Saudi telah mengatakan kelima tervonis adalah pelaku langsung pembunuhan dan mutilasi Khashoggi di Istanbul tahun lalu. Sementara tiga pelaku lainnya divonis total 24 tahun karena menutupi pembunuhan tersebut. Tidak disebutkan identitas para tervonis.
Dua orang petinggi Saudi yang sebelumnya diyakini berperan penting dalam perencanaan pembunuhan justru dibebaskan karena dianggap kurang bukti. Kedua orang itu adalah Saud al-Qahtani, bekas penasihat Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MbS), dan Mohammed al-Otaibi, Konsul Jenderal Saudi di Istanbul.
Vonis pengadilan Saudi juga menyebutkan pembunuhan jurnalis pengkritik pemerintahan Mohammed bin Salman (MbS) itu tidak direncanakan. Hal ini bertentangan dengan laporan hasil penyelidikan oleh PBB Februari lalu, yang menyebutkan pembunuhan brutal Khashoggi direncanakan dengan matang.
ADVERTISEMENT
Sumber intelijen AS yang dikutip Reuters mengatakan pemerintahan mereka tetap meyakini pembunuhan Khashoggi telah direncanakan dengan baik. Mereka juga tetap berpendapat bahwa MbS secara pribadi memerintahkannya, atau setidaknya menyetujui pembunuhan tersebut.
Sumber juga mengatakan, kelima orang yang divonis mati hanyalah orang suruhan, sementara dua orang yang dibebaskan justru memainkan peranan penting.
Hal yang sama disampaikan oleh Agnes Callamard, pelapor khusus untuk peradilan di PBB. Melalui Twitter, dia mengatakan vonis tersebut adalah "penghinaan" terhadap keadilan.
"Algojonya dinyatakan bersalah, dihukum mati. Sementara dalangnya tidak hanya bebas, mereka hampir tidak tersentuh oleh penyelidikan dan pengadilan," kata Callamard.
Turki juga setali tiga uang. Pemerintahan Turki yang sebelumnya mengeluarkan hasil penyelidikan menunjukkan ada skenario tingkat tinggi dalam pembunuhan Khashoggi mengatakan pengadilan Saudi jauh dari rasa keadilan.
ADVERTISEMENT
"Fakta penting seperti lokasi jasad Khashoggi, identifikasi para pelaku, dan jika ada, kaki tangan lokal, yang masih belum terungkap adalah kelemahan mendasar dari tegaknya keadilan," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Turki Hami Aksoy.