Asa Perajin Bakpia di Yogyakarta, Mulai Bangkit di Tengah Pandemi COVID-19

25 September 2021 13:16 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana sentra Bakpia Pathuk di Sanggrahan, Pathuk, Kecamatan Ngampilan, Kota Yogyakarta, Sabtu (25/9).  Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana sentra Bakpia Pathuk di Sanggrahan, Pathuk, Kecamatan Ngampilan, Kota Yogyakarta, Sabtu (25/9). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
ADVERTISEMENT
Pandemi COVID-19 menghantam berbagai sektor kehidupan. Kota Yogyakarta yang dikenal sebagai kota wisata turut terdampak. Tidak hanya destinasi wisata yang sepi, penjualan oleh-oleh khas Yogyakarta, seperti bakpia juga sempat tak bergairah.
ADVERTISEMENT
kumparan berkesempatan mengunjungi sentra Bakpia Pathuk di Sanggrahan, Pathuk, Kecamatan Ngampilan, Kota Yogyakarta, Sabtu (25/9).
Di gang kampung tersebut berjajar para perajin Bakpia Pathuk rumahan. Bau wangi adonan kulit bakpia akhirnya mulai tercium kembali, menggugah selera.
Suasana sentra Bakpia Pathuk di Sanggrahan, Pathuk, Kecamatan Ngampilan, Kota Yogyakarta, Sabtu (25/9). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Nung (43), perajin Bakpia Eny 523 mengakui produksi bakpia saat pandemi menurun. Bahkan di awal pandemi tahun lalu, mereka sempat tutup beberapa bulan. Kemudian mulai bangkit perlahan meski awal-awal masih menerapkan buka tutup.
"Kalau biasanya sehari itu biasanya takaran kulit bisa sampai 20 kilogram sebelum pandemi. Pas pandemi menurun drastis kadang, buat kadang nggak," kata Nung.
Suasana sentra Bakpia Pathuk di Sanggrahan, Pathuk, Kecamatan Ngampilan, Kota Yogyakarta, Sabtu (25/9). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Ia bersyukur permintaan dari toko-toko untuk kiriman bakpia sudah mulai meningkat. Dia pun optimistis, produksi bisa segera kembali ke normal, yaitu 20 kilogram kulit bakpia per hari.
ADVERTISEMENT
"Udah agak normal. Sekarang kalau banyak pesanan 20 kilo lagi (kulit bakpia) bisa," ujar Nung.
Dalam proses pembuatan bakpia pun para perajin tetap harus menjaga kebersihan dan menjalankan prokes ketat, termasuk mengenakan masker.
Suasana sentra Bakpia Pathuk di Sanggrahan, Pathuk, Kecamatan Ngampilan, Kota Yogyakarta, Sabtu (25/9). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Saat ini, bakpia tetap bisa dinikmati masyarakat luar kota yang tidak bisa ke Yogyakarta, cukup memesannya secara online. Bahkan pesanan ada yang dari luar Jawa.
"Ada (yang pesan) dari Sumatera, ada juga Kalimantan," terang Nung.
Suasana sentra Bakpia Pathuk di Sanggrahan, Pathuk, Kecamatan Ngampilan, Kota Yogyakarta, Sabtu (25/9). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Sementara itu perajin bakpia lainnya, Antik (28), mengatakan, saat ini memang belum semua penjual bakpia buka 100 persen. Ada yang memang masih tutup, ada yang sehari buka sehari tutup, dan ada yang sudah buka secara penuh.
"Kemarin (awal pandemi) banyak yang tutup, hampir 90 persen tutup terus yang bikin itu cuma beberapa, ada 3 tempat. Tapi tidak setiap hari bikin, sekarang bikin, besok enggak gitu. Soalnya banyak juga yang jual di Malioboro kan jadi kena dampaknya (pandemi)," kata Antik.
ADVERTISEMENT
Dia mengatakan di gang ini, ada belasan produsen Bakpia Pathuk. Mau tidak mau, para perajin harus berinovasi, salah satunya berjualan melalui online.