Kebakaran Hutan di Palangkaraya, Kalimantan Tengah

Asap Karhutla Sebabkan Udara di Ibu Kota Malaysia Sangat Tidak Sehat

16 September 2019 11:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana kebakaran hutan di Palangka Raya, Kalimantan Tengah. Foto: Reuters/Willy Kurniawan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana kebakaran hutan di Palangka Raya, Kalimantan Tengah. Foto: Reuters/Willy Kurniawan
ADVERTISEMENT
Asap akibat kebakaran hutan dan lahan membuat kualitas udara di ibu kota Malaysia masuk ke dalam level sangat tidak sehat.
ADVERTISEMENT
Otoritas Malaysia menyebut Indeks Pencemar Udara (API) di Putrajaya pada pukul 09.00 waktu setempat, menyentuh angka 203. Angka tersebut lebih buruk dari pukul 07.00 pagi yang berada di angka 199.
Selain Putrajaya, kualitas udara yang masuk level sangat tidak sehat berada di beberapa wilayah lain seperti Johan Setia, Sri Aman, Samarahan, dan Kuching.
Dalam indeks API, jika kualitas udara nol sampai 50 maka berada di kondisi baik, 51-100 moderat, 101-200 tidak sehat, 201-300 sangat tidak sehat, dan 300 ke atas berbahaya.
Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad. Foto: REUTERS/Issei Kato
Pada Minggu (15/6) lalu, Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad menegaskan, pemerintahnya siap bekerja sama dengan negara lain demi menyelesaikan masalah asap akibat kebakaran hutan dan lahan.
Mahathir menyebut, kerja sama yang diinginkan Malaysia temponya bukan sementara. Namun, jangka panjang sehingga masalah serupa tak terjadi lagi di masa depan.
ADVERTISEMENT
"Ini membutuhkan kerja sama dengan negara lain, jadi sampai kami mencapai kerja sama, jadi kami mungkin belum punya rencana nyata," papar Mahathir seperti dikutip dari The Star.
"(Kerja sama) akan kami lakukan dengan Indonesia serta negara lainnya," sambung dia.
Pada Jumat (13/9), otoritas Malaysia menyebut memburuknya udara diduga salah satunya berasal asap kiriman dari Indonesia. Negeri Jiran bahkan telah menyatakan siap membantu Indonesia menanggulangi masalah asap.
PM Mahathir mengatakan, sampai saat ini ia belum mengirim surat kepada Presiden Joko Widodo soal masalah asap. Ia masih menunggu investigasi dari mana asap itu muncul.
"Kami akan lihat buktinya, mereka (Indonesia) mengklaim asap berasal dari Malaysia, kami hari memverifikasi apakah ini berasal dari Malaysia atau tidak," ucap Mahathir.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Menteri LHK Siti Nurbaya pada Jum1t (13/9) menyatakan, ada empat perusahaan asing dari Singapura dan Malaysia yang disegel karena terlibat karhutla di Kalimantan Barat. Penyegelan itu diintensifkan karena dianggap efektif.
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten