news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

ASEAN-China Bahas Langkah Antisipasi Pandemi di Masa Depan

7 Juni 2021 20:11 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menlu RI Retno Marsudi saat memimpin pertemuan COVAX-AMC Engagement Group yang diselenggarakan secara virtual pada Rabu (27/1). Foto: Kemlu RI
zoom-in-whitePerbesar
Menlu RI Retno Marsudi saat memimpin pertemuan COVAX-AMC Engagement Group yang diselenggarakan secara virtual pada Rabu (27/1). Foto: Kemlu RI
ADVERTISEMENT
Negara-negara ASEAN dan China membahas kerja sama untuk mengantisipasi pandemi di masa mendatang. Pandemi COVID-19 yang terjadi dari 2020 lalu menyebabkan dunia mengalami krisis.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut disampaikan oleh Menlu Retno L Marsudi dalam Pertemuan Menlu negara anggota ASEAN dan China. Menurut Retno, selain berkontribusi dalam menyelesaikan pandemi COVID-19, antisipasi pandemi di masa depan harus menjadi fokus bersama.
“Di luar isu vaksin, kemitraan ASEAN-RRT (Republik Rakyat Tiongkok/China) dalam membangun ketahanan kesehatan kawasan juga sangat penting guna mengantisipasi pandemi di masa mendatang,” ujar Menlu Retno dalam jumpa pers virtual, Senin (7/6).
Wabah penyakit yang bisa meluas ke seluruh dunia memang merupakan ancaman yang tak bisa dihindari. Oleh karena itu, Menlu Retno berpendapat, beberapa langkah bisa dilakukan demi mencapai ketahanan kesehatan tersebut.
“Dapat dicapai dengan penguatan sistem deteksi dini, investasi dalam industri kesehatan termasuk sektor farmasi, penelitian dan pengembangan, serta pembentukan pusat produksi vaksin regional,” paparnya.
ADVERTISEMENT
Dengan sistem deteksi dini yang baik, kata Retno, negara-negara akan mampu melakukan tindakan perawatan serta pencegahan dengan lebih cepat.
Sejumlah tenaga kesehatan merawat pasien positif COVID-19 di RSDC, Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta, Rabu (5/5/2021). Foto: M RISYAL HIDAYAT/ANTARA FOTO
Retno menambahkan, investasi dalam industri kesehatan serta penelitian dan pengembangan akan pula membantu para ahli untuk mempersiapkan obat-obatan yang diperlukan nantinya.
“Dan di tingkat global, kita harus bekerja sama memajukan kepentingan negara-negara berkembang pada Perjanjian Internasional tentang kesiapsiagaan pandemi,” pungkas Retno.
Sebelumnya, dalam pertemuan tersebut, Menlu Retno juga telah menyatakan pentingnya kontribusi China dalam vaksinasi COVID-19 kawasan serta global. Retno berharap, China dapat berbagi lebih banyak vaksin untuk negara-negara yang membutuhkan lewat skema COVAX.