ASN Kemenkum Dinonjobkan Usai Posting Konten Anti-Pancasila di Medsos

16 Oktober 2019 13:38 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
com-Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo Foto: Dok. Kemendagri
zoom-in-whitePerbesar
com-Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo Foto: Dok. Kemendagri
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pelaksana tugas (Plt) Menkumham Tjahjo Kumolo mengaku telah menonjobkan seorang ASN di kementeriannya karena unggahan anti-Pancasila.
ADVERTISEMENT
Menurut Tjahjo, ASN tersebut merupakan pegawai di Kantor Wilayah Kemenkumham Balikpapan, Kalimantan Timur.
"Saya sebagai Plt Menkumham kemarin baru menonjobkan salah satu pegawai Kemenkumham karena dia membuat konten yang pro pada sebuah ideologi lain," ujar Tjahjo saat ditemui di Hotel Merlyn Park, Jakarta Pusat, Rabu (16/10).
Tjahjo tidak merinci apa unggahan ASN tersebut. Namun, ia sudah memerintahkan Inspektorat Jenderal untuk mengusut permasalahan itu. Kepada awak media ia hanya menunjukkan sekilas gambar yang diunggah oleh ASN tersebut.
"(Unggahan) 'era kebangkitan’, ‘era kebangkitan’, ‘era kebangkitan’. Sudahlah tidak usah disebut," kata Tjahjo.
Politikus PDIP itu menuturkan, pihaknya akan memberi sanksi tegas kepada ASN yang mengunggah konten bermuatan anti- Pancasila.
"Pokoknya pegawai negeri yang di lingkup Kemendagri, termasuk di lingkup Kumham yang saya sebagai menterinya, termasuk BNPP (Badan Nasional Pengelola Perbatasan-Red), ya kalau ada yang nyinyir apalagi memasalahkan ideologi Pancasila, menyebarkan ideologi lain selain Pancasila, ya kami nonjobkan," tutur Tjahjo.
ADVERTISEMENT
Ia juga menegaskan bahwa Pancasila sebagai dasar negara sudah tidak bisa lagi diperdebatkan. Sehingga, menurutnya, siapa pun warga negara Indonesia sudah seharusnya menyetujui Pancasila sebagai dasar negara.
"Yang menyangkut ideologi harus clear. Masa kita sudah 74 tahun masih membumikan Pancasila terus. Ternyata itulah yang jadi modal bahwa seluruh kementerian lembaga harus mengimplementasikan sila-sila Pancasila, harus dijabarkan. Apalagi Pak Jokowi sudah tegas bahwa kita harus membumikan Pancasila," pungkas Tjahjo.