Atap SD di Pasuruan Roboh, Kemendikbud Minta Pemda Lebih Awas

6 November 2019 14:37 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Atap SDN Gentong, Pasuruan Kota Ambruk. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Atap SDN Gentong, Pasuruan Kota Ambruk. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Atap SDN Gentong di Pasuruan, Jawa Timur, roboh pada Selasa (5/11). Dua orang--satu guru dan satu siswa-- meninggal, serta 14 siswa lainnya mengalami luka akibat kejadian tersebut.
ADVERTISEMENT
Kemendikbud meminta agar pemerintah daerah lebih awas dalam memantau kondisi bangunan sekolah di daerah masing-masing. Sebab, Sekjen Kemendikbud Didik Suhardi menilai pengawasan standar bangunan serta keamanan sekolah merupakan kewenangan serta tugas dari Pemerintah Daerah.
“Ya itu tugasnya pemerintah daerah, tugas pemerintah daerah. Jadi enggak mungkin semuanya dibebani pusat,” kata Didik saat ditemui di kantor Ombudsman RI, Jakarta Selatan, Rabu (6/11).
“Pusat itu tugasnya menyusun standar, norma, panduan, kebijakan, kemudian bimbingan teknis,” imbuhnya.
Atap SDN Gentong, Pasuruan Kota Ambruk. Foto: Dok. Istimewa
Meski begitu, Didik menjelaskan pemerintah pusat telah menyediakan dana yang disebut sebagai Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk rehabilitasi sekolah. Kewenangan penyaluran dana tersebut berada di pemerintah daerah.
"Dana Alokasi Khusus itu salah satu menunya yaitu untuk rehabilitasi. Nah rehab itu datanya tergantung dari masing-masing pemerintah daerah, sehingga pemerintah daerah yang mengusulkan mana yang prioritas mana yang perlu didahulukan,” tutur Didik.
ADVERTISEMENT
Dia enggan berspekulasi terkait penyebab robohnya atap SD Gentong. Didik menyerahkan penyelidikan kepada kepolisian dan dinas setempat.
Atap gedung milik SDN Gentong, Gadingrejo, Kota Pasuruan, ambruk. Foto: Dok. Istimewa
Namun, ia mengatakan pihaknya turun tangan untuk memastikan insiden atap roboh SDN Gentong tidak terulang kembali.
“Tentu ini akan kita tangani sesegera mungkin, kami juga sudah kirim tim ke sana, Pak Menteri juga sudah mengirim duka cita dan sekaligus menyumbang kepada keluarga, sehingga harapannya semoga tidak terjadi lagi ke depan,” kata Didik.