Atasi Krisis Ekonomi, Sri Lanka Akan Bentuk Kabinet Pemerintahan Baru

16 Mei 2022 14:19 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pendukung partai politik oposisi Sri Lanka National People's Power berpartisipasi dalam demonstrasi anti-pemerintah di Kolombo, Sri Lanka, Selasa (19/4/2022). Foto: Eranga Jayawardena/AP Photo
zoom-in-whitePerbesar
Pendukung partai politik oposisi Sri Lanka National People's Power berpartisipasi dalam demonstrasi anti-pemerintah di Kolombo, Sri Lanka, Selasa (19/4/2022). Foto: Eranga Jayawardena/AP Photo
ADVERTISEMENT
Sri Lanka akan membentuk kabinet pemerintahan baru pada Senin (16/5/2022) untuk mengatasi krisis ekonomi yang semakin diperburuk oleh persaingan politik yang kuat di negara itu.
ADVERTISEMENT
Hal ini disebutkan oleh para pemimpin partai Sri Lanka dalam menanggapi terjadinya kekerasan saat bentrokan unjuk rasa yang mengakibatkan sejumlah nyawa melayang pada pekan lalu.
Para demonstran menuntut agar Gotabaya mundur dari jabatannya sebagai presiden, sebab ia dianggap gagal dalam mengatasi krisis ekonomi terburuk sejak kemerdekaan Sri Lanka pada 1948 itu.
Sementara itu, pasukan bersenjata Sri Lanka kerap berpatroli siaga di jalanan kota saat warga sipil sedang mengantre membeli barang pokok yang semakin mahal harganya dan semakin langka.
Sebelumnya, pada Kamis (12/5/2022) Ranil Wickremesinghe ditunjuk sebagai Perdana Menteri Sri Lanka untuk keenam kalinya.
Ia telah berusaha untuk membentuk pemerintah persatuan Sri Lanka, setelah oposisi utamanya bersikeras bahwa Rajapaksa harus mengikuti saudaranya, Mahinda Rajapaksa, yang mundur sebagai perdana menteri pada pekan lalu.
Mantan Perdana Menteri Sri Lanka Mahinda Rajapaksa. Foto: Dinuka Liyanawatte/REUTERS
"Namun, dua pendukung dari partai oposisi utama Samagi Jana Balawegaya (SJB) setuju untuk memisahkan diri dan bergabung dengan kabinet perang ekonomi," kata berbagai sumber partai kepada AFP.
ADVERTISEMENT
Kelompok oposisi lain, Partai Kebebasan Sri Lanka (SLFP), yang menolak dukungan kepada Wickremesinghe, kini mengatakan mereka juga akan menawarkan dukungan bersyarat kepadanya.
"Kami akan mendukung setiap keputusan tepat yang diambil oleh pemerintah baru untuk mengatasi krisis ekonomi yang parah," kata pemimpin SLFP Maithripala Sirisena dalam sebuah surat resmi untuk perdana menteri.

Belum Ada Menteri Keuangan yang Dilantik

Sebuah sumber resmi mengatakan penyusunan anggota kabinet sepenuhnya kemungkinan akan digelar menjelang sidang parlemen Selasa esok (17/5/2022). Sebelumnya, pada Sabtu (14/5/2022) sejumlah empat menteri kabinet baru telah dilantik.
Semuanya dari partai Rajapaksa Podu Jana Peramuna (SLPP), sebuah partai yang berada di bawah kepemimpinan Rajapaksa.
Kendati demikian, belum ada menteri keuangan yang dilantik. Maka dari itu, Perdana Menteri (PM) Wickremesinghe diharapkan dapat memimpin negosiasi yang sedang berlangsung dengan Dana Moneter Internasional (IMF) guna memperoleh dana bantuan yang mendesak.
ADVERTISEMENT
Selain meminta bantuan kepada IMF, Wickremesinghe juga menyerukan dukungan internasional.
Pada Minggu (15/5/2022) ia menggelar pertemuan dengan perwakilan Bank Dunia dan Bank Pembangunan Asia di ibu kota Kolombo.
"Topik pembahasan dari pertemuan itu terfokus pada masalah yang dihadapi Sri Lanka saat ini, yakni menipisnya pasokan obat-obatan, makanan, bahan bakar, dan pupuk," papar kantor pemerintahan Sri Lanka dalam sebuah pernyataan resmi.
Perdana Menteri Sri Lanka, Ranil Wickremesinghe saat di parlemen. Foto: AFP/LAKRUWAN WANNIARACHCHI
"Sementara diskusi berlangsung dengan baik, Perdana Menteri menyatakan bahwa pemerintah saat ini menghadapi tantangan mendesak untuk membayar kebutuhan bahan bakar pada minggu mendatang," sambung isi pernyataan itu.
"Akibat kekurangan mata uang asing (dolar) di bank, pemerintah sekarang menelusuri opsi lain guna mengamankan pendanaan yang diperlukan," tutup pernyataan tersebut.
ADVERTISEMENT
Pelantikan PM Wickremesinghe pada Kamis pekan lalu sejauh ini masih gagal memadamkan kemarahan publik kepada pemerintah. Ribuan warga masih tetap melakukan aksi unjuk rasa di luar Kantor Kepresidenan Sri Lanka sejak 9 April silam.
Masih terlihat antrean panjang pengendara yang menunggu jatah bensin subsidi di beberapa pom bensin yang pada Hari Waisak, hari keagamaan terbesar bagi penduduk Sri Lanka yang jatuh pada Senin (16/5/2022).
Pasukan bersenjata berat masih berpatroli di jalanan kota dan status keadaan darurat masih berlaku semenjak sedikitnya sembilan orang tewas dalam kekerasan pekan lalu.