news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Aturan Ojol saat New Normal Jangan Tumpang Tindih dan Bikin Bingung Masyarakat

1 Juni 2020 11:23 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pengemudi ojek online menunnggu orderan di kawasan Tanah Kusir, Jakarta, Jumat (7/4/2020).  Foto: Antara/Puspa Perwitasari
zoom-in-whitePerbesar
Pengemudi ojek online menunnggu orderan di kawasan Tanah Kusir, Jakarta, Jumat (7/4/2020). Foto: Antara/Puspa Perwitasari
ADVERTISEMENT
Pemerintah berencana menerapkan kondisi tatanan baru atau new normal di sejumlah daerah di Indonesia. Namun, aturan soal operasional ojek online di masa new normal, apakah boleh membawa penumpang atau tidak, belum jelas.
ADVERTISEMENT
Wakil Ketua Komisi V DPR, Syarif Alkadrie, mengatakan memang lebih baik pemerintah membuat regulasi sebelum menetapkan new normal. Karena, kata dia, regulasi menjadi sangat penting ketika pemerintah ingin menerapkan kebijakan new normal di semua aspek kehidupan, termasuk ojek online alias ojol.
"Mungkin ada aturan ojol beroperasi. Umpamanya bagaimana pakaian si penumpang maupun yang mengendarai, supaya tidak terjadi penularan. Perlengkapan-perlengkapannya harus dipersiapkan," kata Syarif kepada kumparan, Senin (1/6).
"Makanya tadi saya katakan, regulasi itu penting. Jadi supaya apa yang berjalan di new normal terkait ekonomi dan aktivitas kita, tentu juga harus menjadi tanggung jawab utama negara tentang keselamatan rakyatnya," imbuhnya.
Jika tidak ada regulasi yang pasti, Syarif menilai akan terjadi peningkatan terkait ketidakpercayaan masyarakat terhadap pemerintah. Sebab hal ini pernah terjadi ketika satu menteri dan menteri lainnya membuat kebijakan yang tumpang tindih terkait ojol pada masa PSBB.
ADVERTISEMENT
Memasuki masa new normal, Syarif mengingatkan aturan yang tumpang tindih antar menteri jangan sampai terjadi lagi. Hal ini hanya akan membuat masyarakat bingung lagi saat pandemi virus corona.
"Jangan lagi terjadi pada saat PSBB. Artinya antara satu kementerian dengan kementerian lain itu tidak firm, tidak selaras. Sehingga menteri yang satu membuat kebijakan dan menteri yang satu lagi juga membuat kebijakan. Akhirnya rakyat bingung dan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah menurun," jelas politikus NasDem ini.
Pengemudi ojek online menunnggu orderan di kawasan Tanah Kusir, Jakarta, Jumat (7/4/2020). Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Untuk itu, Syarif meminta kepada pemerintah untuk memaksimalkan momentum new normal guna mengembalikan kepercayaan masyarakat yang tadinya sangat minim.
"Nah, maka momen new normal ini harus betul-betul bagaimana pemerintahan itu meningkatkan kewibawaannya kembali gitu, sehingga rakyat itu betul-betul percaya apa yang dilakukan pemerintah itu untuk kebaikan rakyatnya," tutupnya.
ADVERTISEMENT
=====
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
**
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.