Australia Berikan Dana Rp 656 M ke ASEAN untuk Keamanan di Laut China Selatan

4 Maret 2024 12:58 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menlu Australia Penny Wong menyampaikan pandangan pada Pertemuan Menteri Luar Negeri ASEAN (PMC) bersama Australia di Jakarta, Kamis (13/7/2023). Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
zoom-in-whitePerbesar
Menlu Australia Penny Wong menyampaikan pandangan pada Pertemuan Menteri Luar Negeri ASEAN (PMC) bersama Australia di Jakarta, Kamis (13/7/2023). Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menlu Australia, Penny Wong, mengumumkan pemberian dana bantuan sebesar 64 juta dolar Australia atau setara Rp 656 miliar untuk keamanan maritim kepada ASEAN.
ADVERTISEMENT
Pengumuman itu disampaikan Wong pada hari KTT ASEAN-Australia yang digelar di Melbourne pada Senin (4/3). Presiden Jokowi hadir pada KTT itu.
“Negara di kawasan kita bergantung pada samudra, laut, dan sungai untuk kelangsungan hidup dan perdagangan termasuk jalur Laut China Selatan yang terbuka dan bebas,” kata Wong dalam pidato pembukaan hari pertama KTT-ASEAN, seperti dikutip dari Al-Jazeera.
Wong tidak membeberkan negara mana yang akan menerima pendanaan dari Indonesia. Akan tetap Wong menyambut baik upaya Malaysia, Indonesia dan Vietnam yang mengelola perbatasan maritimnya.
Malaysia, Filipina, Vietnam saat ini berselisih dengan China di Laut China Selatan yang kaya sumber daya alam. China mengeklaim hampir seluruh perairan di LCS.
Apa yang terjadi di LCS menjadi perhatian Australia. Wong menegaskan Australia dan negara-negara di kawasan terdampak situasi di LCS.
ADVERTISEMENT
“Apa yang terjadi Laut China Selatan, di selat Taiwan, dan wilayah subregion Mekong serta Indo-Pasifik, mempengaruhi kami semua,” papar Wong.
KTT khusus ASEAN-Australia digelar demi memperingati 50 tahun kedua pihak menjadi mitra wicara.
Sejak pemerintahan Australia dikuasai Partai Buruh, mereka ingin memperkuat hubungan dengan kawasan. Peningkatan hubungan ditujukan demi mengakui kedekatan Australia dengan Asia Tenggara.
Akan tetapi hubungan Australia dengan Asia Tenggara dan LCS sempat naik turun setelah Australia bergabung dengan pakta keamanan AUKUS bersama kekuatan Barat yaitu Inggris dan Amerika Serikat.
Lewat AUKUS, Australia di masa depan akan memiliki kapal selam tenaga nuklir yang mengundang kekhawatiran negara-negara tetangga.