Australia Cetak Rekor Kematian Akibat COVID-19 Harian Tertinggi

18 Januari 2022 10:09 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pasien meninggal dunia akibat COVID-19. Foto: AP Photo/Eranga Jayawardena
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pasien meninggal dunia akibat COVID-19. Foto: AP Photo/Eranga Jayawardena
ADVERTISEMENT
Badai COVID-19 di Australia masih belum mereda. Meskipun kasus harian sudah menunjukkan penurunan, tetapi angka kematian akibat corona justru mencapai angka tertinggi sepanjang pandemi.
ADVERTISEMENT
Australia tengah menghadapi gelombang pandemi COVID-19 terburuk di negaranya. Lonjakan kasus ini dipicu oleh varian Omicron. Negeri Kanguru melaporkan kasus varian Omicron pertamanya pada awal Desember 2021 lalu.
Dikutip dari Reuters, pada Selasa (18/1), Pemerintah Australia melaporkan 74 kematian akibat COVID-19 di Negara Bagian New South Wales (NSW), Victoria, dan Queensland.
Angka tersebut melampaui rekor sebelumnya yang tercatat pada Kamis (13/1) lalu, dengan 57 jiwa.
“Hari ini, adalah hari yang sangat berat bagi negara bagian kita,” ujar Menteri Utama NSW Dominic Perrottet dalam jumpa pers. Dari total kasus kematian pada Selasa, NSW menyumbang 36 kematian.
Orang-orang yang mengantre di lokasi pengujian virus corona, di Adelaide, Australia, Selasa (17/11). Foto: AAP/Kelly Barnes via REUTERS
Kasus COVID-19 dan jumlah pasien rawat inap di NSW masih tinggi, tetapi Perrottet memastikan rumah sakit masih bisa menanganinya.
ADVERTISEMENT
“Meskipun banyak tantangan yang dihadapi, mereka juga terjadi di berbagai belahan dunia,” ujar Perrottet.
Kasus corona di NSW menjadi salah satu yang terburuk di penjuru Australia. Tetapi, Perrottet menolak untuk menerapkan kebijakan pembatasan kegiatan ketat di wilayahnya, karena menurutnya tingkat vaksinasi di NSW sudah tinggi.
Sementara, Negara Bagian Victoria merespons lonjakan angka rawat inap dengan mengumumkan “kode cokelat” di berbagai rumah sakit. Kebijakan tersebut biasanya hanya digunakan untuk keadaan darurat jangka pendek.
Dengan “Kode Cokelat” rumah sakit diizinkan untuk membatalkan layanan perawatan rumah sakit yang tidak darurat. Cuti tenaga kesehatan pun bisa dibatalkan.
Seorang perawat menguji pasien untuk penyakit coronavirus (COVID-19) di Rumah Sakit Westmead di Sydney, Australia. Foto: Loren Elliott/Reuters
Pemerintah Australia mengatakan, kebanyakan dari pasien rawat inap akibat COVID-19 adalah orang-orang usia muda yang belum menerima vaksinasi corona.
ADVERTISEMENT
Pada Selasa ini, tercatat lebih dari 67.000 kasus baru COVID-19. Angka ini menurun jika dibandingkan dengan puncaknya pada Kamis (13/1) lalu, yang mencapai 150.000.
Dalam dua pekan terakhir ini, total kasus COVID-19 di Australia mencapai hampir 1,3 juta kasus. Sementara sebelum varian Omicron mengadang, total kasusnya berada di kisaran 200.000–300.000.
Kini, total kasus corona di Australia sejak awal pandemi hingga sekarang mencapai lebih dari 1,6 juta infeksi dan 2.757 kematian.