Australia Kembali Buka Perbatasan untuk Pelajar Asing

15 Desember 2021 18:40 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bandara Internasional Canberra, Australia. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Bandara Internasional Canberra, Australia. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Setelah hampir dua tahun ditutup, pintu perjalanan internasional ke Australia kembali dibuka pada Rabu (15/12). Langkah ini menjadi salah satu upaya dalam mengembalikan ekonomi yang sempat terpuruk akibat lockdown.
ADVERTISEMENT
Duta Besar Australia untuk Indonesia, Penny Williams, menyampaikan kabar gembira tersebut lewat akun Twitter miliknya.
“Selamat datang kembali! Australia telah dibuka kembali untuk pelajar internasional, migran terampil, working holiday maker (pekerja musim liburan), dan berbagai pemegang visa lainnya yang divaksinasi penuh,” tulis Williams pada Rabu (15/12).
Dengan kembalinya pelajar asing, perekonomian Australia akan sangat terbantu. Tiap tahunnya, pelajar asing dapat menyumbang AUSD 35 miliar (Rp 358 triliun).
Perdana Menteri Australia Scott Morrison pada konferensi pers di Gedung Parlemen di Canberra, Selasa (23/3). Foto: AAP Image/Mick Tsikas
Pada akhir Oktober 2021, lebih dari 235.000 warga asing, termasuk 160.000 pelajar, sudah memiliki visa Australia.
Pembukaan ini dilakukan di tengah-tengah merebaknya varian Omicron di Australia. Perdana Menteri Scott Morrison menegaskan, negaranya akan mulai hidup berdampingan dengan virus ini.
“Kita akan hidup dengan virus ini, dan kita tidak akan membiarkannya membawa kita mundur,” kata Morrison kepada stasiun radio 4BC, dikutip dari Reuters.
ADVERTISEMENT
“Tingkat vaksinasi kita merupakan salah satu yang tertinggi, yang berarti kita bisa melawan 'benda' ini. Kita tidak perlu menyerah karena ini,” lanjutnya.
Anggota staf medis mendata orang-orang yang mengantre di lokasi pengujian virus corona, di Adelaide, Australia, Selasa (17/11). Foto: AAP/Kelly Barnes via REUTERS
Sebelumnya, pembukaan perbatasan berencana dilakukan pada 1 Desember lalu. Namun, akibat ditemukannya varian Omicron pada akhir November, Pemerintah Australia memutuskan untuk menunda sementara pembukaan tersebut.
Sebanyak 90% dari total warga usia 16 tahun ke atas sudah divaksinasi dua dosis. Jarak waktu untuk suntikan dosis ketiga, atau booster, juga dipersingkat. Hal ini dilakukan untuk menghalau varian Omicron.
Pada Rabu (15/12), kasus harian di Negara Bagian New South Wales mencapai angka tertinggi dalam empat bulan terakhir, yaitu 1.360 orang. Meski lonjakan kasus tergolong tinggi, NSW mengatakan sistem kesehatannya mampu menangani jumlah pasien.
ADVERTISEMENT
Hingga saat ini, total kasus COVID-19 Australia mencapai 235.500 infeksi dan 2.117 kematian.