Australia Telepon Menlu Retno, Jelaskan Aliansi AUKUS dan Kapal Selam Nuklir

16 September 2021 15:01 WIB
ยท
waktu baca 1 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menlu Retno Marsudi saat mengikuti pertemuan Australia-ASEAN. Foto: Kementerian Luar Negeri
zoom-in-whitePerbesar
Menlu Retno Marsudi saat mengikuti pertemuan Australia-ASEAN. Foto: Kementerian Luar Negeri
ADVERTISEMENT
Kementerian Luar Negeri RI merespons terbentuknya aliansi pertahanan AUKUS yang terdiri dari Australia, Inggris, dan Amerika Serikat.
ADVERTISEMENT
Tujuan pembentukan aliansi pertahanan itu untuk membendung pengaruh China di kawasan Indo-Pasifik. Terbentang dari lautan India hingga Samudra Pasifik dekat Amerika Serikat, kawasan itu juga mencakup Indonesia.
Salah satu hal yang paling disorot dari terbentuknya AUKUS terkait rencana pengembangan kapal selam bersenjata nuklir di Australia. Pengembangan itu mendapat dukungan penuh dari Inggris dan AS.
PM Australia Scott Morrison, Presiden AS Joe Biden dan PM Inggris Boris Johnson. Foto: Reuters dan kumparan
Jubir Kemlu RI Teuku Faizasyah memastikan, pengembangan nuklir sudah diberitahukan oleh Australia ke Indonesia. Meski demikian, Faizasyah tidak mengungkap detail mengenai notifikasi Australia itu.
"Menlu Australia Marise Payne pada dini hari tadi waktu Indonesia telah menelepon Menlu RI (Retno Marsudi) dan menjelaskan terkait pengumuman PM (Australia, Scott) Morrison tersebut, khususnya mengenai pengadaan kapal selam nuklir," kata Faizasyah kepada kumparan, Kamis (16/9/2021).
Infografik Aliansi AUKUS di Indo-Pasifik. Foto: kumparan
Pengumuman pembentukan AUKUS disampaikan bersama oleh Presiden AS Joe Biden, PM Inggris Boris Johnson, dan PM Australia Scott Morrison.
ADVERTISEMENT
Saat menyampaikan pernyataan secara virtual, ketiga pemimpin sepakat Australia tak akan membangun senjata nuklir. Mereka menyatakan, Australia hanya akan memakai sistem propulsi nuklir untuk kapal selam yang dipakai untuk tujuan menjaga dari ancaman keamanan.