Awak Kapal Tanker Iran dan Panama Tetap Berada di Kapal, Tidak Ditahan di Darat
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dua supertanker ini diduga melakukan sejumlah pelanggaran di perairan Indonesia, mulai dari transfer BBM illegal hingga mematikan Automatic Identification System (AIS) saat melintas di Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI).
Namun, para anak buah kapal tersebut tidak ditahan di darat. Mereka tetap berada di kapal yang tengah lego jangkar di perairan Batam.
"Mereka di kapal masing-masing, tidak ditahan di darat," kata Wisnu.
Ada 36 ABK Iran di MT Horse dan 25 ABK asal China di MT Freya. Hari Kamis (28/1), Bakamla akan menggelar tes swab untuk memeriksa kondisi mereka. Meski awak berada di kapal, tim tetap meninjau kondisi mereka.
"Ke kapal mungkin hanya melihat situasi dan memeriksa kondisi ABK, kita kan juga tanggung jawab atas kondisi ABK," ucap Wisnu.
ADVERTISEMENT
Proses investigasi juga belum dilaksanakan secara maksimal. Tim gabungan sedang mengumpulkan berkas serta mencatat dugaan pelanggaran dari dua kapal ini.
Selain itu, kendala bahasa jadi soal saat tim hendak memeriksa ABK yang berasal dari Iran. Mereka membutuhkan translator yang mengerti bahasa Parsi atau Persia.
"Diperlukan translator bahasa Parsi. Harus mendatangkan dari Jakarta untuk keperluan kelancaran," tutup Wisnu.
Bakamla mengamankan dua tanker yang diduga melakukan transfer bahan bakar minyak (BBM) ilegal di perairan Pontianak itu pada Minggu (24/1).
Proses pengamanan tersebut dilakukan saat KN Marore-322 yang dikomandani Letkol Bakamla Yuli Eko Prihartanto sedang melaksanakan Operasi Keamanan dan Keselamatan Laut Dalam Negeri "Trisula-I/21.