Babak Akhir Kasus Pembunuhan Jamal Khashoggi

24 Desember 2019 5:33 WIB
comment
22
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jamal Khashoggi. Foto: REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Jamal Khashoggi. Foto: REUTERS
ADVERTISEMENT
Jamal Khashoggi merupakan jurnalis cum kolumnis yang aktif mengkritik kerajaan Arab Saudi. Semula, Khasoggi adalah orang kepercayaan kerajaan, namun ia memilih membangkang dan meninggalkan Saudi pada September 2017 karena diduga dipaksa "tutup mulut".
ADVERTISEMENT
Meski meninggalkan negaranya, Khashoggi tetap mengkritik Saudi lewat kolom opini di koran Amerika Serikat (AS), Washington Post. Khashoggi menyoroti kebijakan Saudi yang seharusnya menjunjung kebebasan masyarakat dalam berbicara. Menurut Khashoggi, Saudi, di bawah kepemimpinan Mohammed bin Salman (MbS), sangat represif dan antikritik.
Kini, dunia tidak lagi bisa membaca tulisan pedas eks pemimpin Arab News itu. Khashoggi tewas dibunuh setelah memasuki Konsulat Saudi di Istanbul, Turki, pada 2 Oktober 2019.
Khashoggi yang awalnya ingin mengambil dokumen pernikahannya, tak pernah keluar lagi dari gedung konsulat karena diduga dibunuh, mayatnya dimutilasi, dihancurkan, lalu dibuang entah ke mana. Berbagai spekulasi bermunculan, seperti mayat Khasoggi dipanggang di dalam oven hingga dihancurkan dalam larutan asam usai dicekik.
Jamal Khashoggi. Foto: Instagram/@jkhashoggi
Dunia ramai-ramai mengutuk kejahatan terencana ini. Setelah melalui penyidikan, tertangkap 22 orang yang berkaitan dengan pembunuhan Khashoggi. Sebelas di antaranya sudah memasuki babak akhir persidangan.
ADVERTISEMENT
Senin (23/12), Pengadilan Arab Saudi memvonis mati lima dari 11 terdakwa. Vonis ini sama dengan tuntutan jaksa penuntut umum Shalaan al-Salaan. Sementara tiga pelaku lainnya dihukum 24 tahun penjara, dan tiga orang lagi dibebaskan karena kurang bukti.
"Pengadilan menjatuhkan hukuman mati kepada lima orang yang terlibat langsung dalam pembunuhan tersebut," kata Salaan, dikutip dari Reuters, Senin (23/12).
Ketiga orang yang divonis 24 tahun penjara tak berniat membunuh Khassoggi, melainkan turut terlibat menutupi pembunuhan tersebut. Adapun mereka yang dibebaskan di antaranya bekas penasihat Putra Mahkota MbS, Saud al-Qahtani, dan Konsul Jenderal Saudi di Istanbul, Turki, Mohammed al-Otaibi. Seluruh terdakwa berhak mengajukan banding atas vonisnya.
Salah seorang putra Khashoggi, Salah Khashoggi, mengaku bersyukur atas vonis tersebut. Salah menilai keadilan telah tercapai berkat putusan vonis mati bagi pembunuh ayahnya itu.
ADVERTISEMENT
"Hari ini kami telah diberikan keadilan sebagai anak-anak almarhum, Jamal Khashoggi, insyaallah. Kami menegaskan kepercayaan kami pada pengadilan Saudi di semua tingkatan, bahwa itu adil bagi kami dan keadilan telah tercapai," kata Salah.
Bagaimana Khashoggi tewas dibunuh?
Transkrip penyadapan pembunuhan Khashoggi yang dilaporkan CNN menampilkan kata-kata terakhir Khashoggi di detik-detik ia dibunuh: "Saya tidak bisa napas!"
Pembunuhan Khashoggi diduga terjadi dalam waktu sangat singkat, yakni tujuh menit. Saat itu, Hatice Cengiz, calon istrinya, menunggu Khashoggi yang mengurus surat pernikahannya di dalam Konsulat Saudi di Istanbul. Menurut sumber CNN, Khashoggi sempat melihat seorang pria yang dikenalnya, dan dia tahu kondisi buruk akan menimpanya.
Salah satu suara yang teridentifikasi adalah Maher Abdulaziz Mutreb, eks diplomat Saudi dan pejabat intelijen yang bekerja untuk Putra MbS.
ADVERTISEMENT
"Kau datang," kata pria diduga Mutreb itu.
"Kau tidak bisa melakukan itu. Orang-orang menunggu di luar," kata Khashoggi.
Dalam transkrip, terjadi kebisingan, dan Khashoggi diduga dicekik:
"Saya tidak bisa napas!"
"Saya tidak bisa napas!"
"Saya tidak bisa napas!"
Jamal Khashoggi. Foto: REUTERS
Transkrip tersebut juga menampilkan kata "gergaji" yang mensinyalir Khashoggi dimutilasi. Masih merujuk CNN, pelaku diduga adalah dr. Salah Muhammad al-Tubaigy, kepala forensik medis di Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi.
"Pakai earphone-mu, atau dengarkan musik seperti saya," kata Tubaiqy kepada seseorang, diduga ingin menyamarkan suara gergaji itu.
Pembunuhan berencana nan terorganisir itu juga perlahan dipreteli PBB. Sebelum membunuh, para pelaku diduga menyebut Khashoggi sebagai "hewan kurban".
Hasil rekaman penyadapan di Konsulat Saudi yang dirilis penyidik khusus PBB untuk HAM menyebutkan, Tubaigy kala itu berbicara kepada Mutreb soal memutilasi korban.
ADVERTISEMENT
"Mungkinkah disimpan di kantung?" tanya Mutreb. "Jangan. Terlalu berat," jawab Tubaigy.
"Mudah saja. Sendi-sendi akan dipisahkan. Bukan masalah. Tubuhnya besar. Saya akan memotong di lantai. Jika kita menggunakan kantung plastik dan memotong-motongnya jadi beberapa bagian, maka akan selesai. Kita akan membungkusnya satu-satu," kata Tubaigy lagi.
Dalam percakapan lainnya, Mutreb bertanya apakah "hewan kurban" telah datang. Dilihat konteksnya, hal ini diduga merujuk kepada Khashoggi.
Suara bising yang ditangkap dari transkripan diduga adalah penolakan dan perlawanan Khashoggi. Pelaku lalu membius Khashoggi dan membunuhnya dengan kantung plastik. Tubuhnya dimutilasi dan dikeluarkan dari gedung Konsulat.
Dugaan dan bantahan keterlibatan Kerajaan Saudi
Pihak yang pertama kali meyakini keterlibatan MbS adalah Central Intelligence Agency (CIA). Laporan terbaru media Turki yang dilansir Reuters, CIA disebut memiliki rekaman hasil sadapan percakapan MbS yang mengatakan "Bungkam Jamal Khashoggi!"
ADVERTISEMENT
Percakapan itu diduga melibatkan MbS dengan adiknya yang juga menjabat Duta Besar Saudi untuk AS, Khaled bin Salman. Sumber media Turki yang enggan disebut namanya itu melaporkan percakapan tersebut memuat ketidaknyamanan tentang tulisan-tulisan kritik Khashoggi di Washington Post terhadap Kerajaan Saudi.
Mohammed bin Salman, putra mahkota Kerajaan Arab Saudi. Foto: Bandar Algaloud/Courtesy of Saudi Royal Court/Handout via REUTERS
"Disebutkan Putra Mahkota memberi instruksi untuk membungkam Jamal Khashoggi secepatnya dan instruksi ini tertangkap dalam penyadapan CIA. Pembunuhan yang terjadi adalah konfirmasi atas instruksi ini," kata Selvi, kolumnis yang memberitakan laporan CIA ini.
"Jika penyelidikan internasional atas pembunuhan ini dibuka, akan mengungkapkan bukti yang mencengangkan karena CIA punya lebih banyak sadapan telepon dari pada yang diketahui publik," lanjut dia.
Penyidik khusus PBB juga menuding MbS terlibat, dan mendesak penyelidikan internasional yang independen untuk mengungkap kasus MbS.
ADVERTISEMENT
Tudingan ini disampaikan dalam laporan penyidik khusus hak asasi manusia PBB untuk eksekusi di luar hukum, Agnes Callamard, Rabu (19/6). Dalam laporan hasil penyelidikan selama enam bulan itu, Callamard menemukan berbagai bukti yang menunjukkan MbS dan pejabat senior Saudi lainnya terlibat dalam pembunuhan yang "disengaja, direncanakan" itu.
Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman. Foto: Reuters/Bandar Algaloud/Courtesy of Saudi Royal Court
"Ada bukti kredibel yang cukup terkait tanggung jawab putra mahkota yang memerlukan penyelidikan lebih lanjut," kata Callamard seperti dikutip Reuters.
Selain itu, dugaan mengarah ke MbS lantaran kebanyakan pelaku merupakan pengawal pribadi MbS. Meski begitu, pemerintah Saudi sudah membantah dan berkali-kali menolak tuduhan tersebut.
"Laporan dari pelapor dewan HAM mengandung kontradiksi dan tuduhan tidak berdasar yang dipertanyakan kredibilitasnya," kata Menurut Menteri Luar Negeri Saudi, Adel al-Jubeir.
ADVERTISEMENT
Setelah Khashoggi tewas: Saudi reshuffle besar-besaran, gedung lokasi pembunuhan Khashoggi dijual
Pengamat menilai perombakan kabinet di dalam pemerintahan Saudi dilakukan untuk memperbaiki citra.
Diberitakan AFP, Raja Salman mengganti posisi menteri luar neger, Adel al-Jubeir oleh Ibrahim al-Assaf. Sebab, menurut banyak pengamat, Jubeir telah menjadi yang terdepan pasang badan membela Saudi saat diserang dunia soal Khashoggi.
Saudi juga menunjuk beberapa pejabat baru, yaitu Pangeran Abdullah bin Bandar sebagai kepala Garda Nasional dan Musaed al-Aiban sebagai penasihat keamanan nasional. Juga Turki al-Shabanah sebagai Menteri Informasi menggantikan Awwad al-Awwad yang digeser jadi penasihat pengadilan kerajaan.
Turki al-Sheikh, orang dekat MbS, dicopot dari jabatan kepala komisi olahraga dan ditunjuk jadi kepala otoritas hiburan. Sementara Ahmed al-Khatib jadi kepala otoritas pariwisata yang baru.
ADVERTISEMENT
Teranyar, Saudi menjual gedung konsulatnya di Istanbul, yang menjadi lokasi Khashoggi dibunuh. Saluran televisi Turki, Habeturk Tv, menyebut, bangunan yang di wilayah mewah Levent sudah dijual sebulan lebih lalu. Pembeli bangunan konsulat dirahasiakan.
"Bangunan konsulat baru sudah dibeli di distrik Sariyer, tempat itu juga lokasi Konsulat AS berada," sebut laporan Habetruk, seperti dikutip dari Al-Jazeera, Rabu (18/9).
Saat ini Saudi tinggal menunggu persetujuan Kemlu Turki untuk memastikan penjualan gedung itu.
Terkait penjualan gedung, Kemlu Turki mengatakan mereka tidak memiliki informasi soal penjualan gedung tempat Khashoggi terbunuh.
Pembunuhan Terencana Jamal Khashoggi. Foto: Sabryna Muviola/kumparan