news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Babi Berkaki Mirip Ayam di Banyumas yang Buat Heboh Warga Alami Kelainan Genetik

16 Juni 2020 16:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Babi berkaki ayam di Banyumas. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Babi berkaki ayam di Banyumas. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Keberadaan babi berkaki mirip ayam di Desa Pekuncen, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, membuat geger warga setempat. Babi hutan itu kemudian menjadi sorotan warga. Jari babi itu bentuknya panjang-panjang dan memiliki jalu persis seperti ayam. Berbeda dengan kaki babi pada umumnya yang sedikit lebih bantet.
ADVERTISEMENT
Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Cilacap, Dedi Rusyanto berpendapat, babi yang didapat salah seorang warga yang bernama Tukiran itu mengalami kelainan genetika. Penyebabnya, bisa dari faktor keturunan.
"Ini sangat dimungkinkan terjadi karena faktor keturunan, yang dihasilkan dari perkawinan sedarah. Misalnya ayah kawin dengan anaknya, kakak dengan adiknya, atau anak dengan ibunya, hal ini biasa terjadi dengan satwa liar," ungkap Dedi, Selasa (16/6).
Perkawinan sedarah ini, menurut Dedi, dapat menimbulkan kerentanan. Bayi yang dikandung sangat rentan terhadap pengaruh virus, bakteri, maupun penyakit. Sehingga dapat menyebabkan lahirnya bayi yang tidak normal, seperti kelainan fisik atau bagian tubuh lainnya. Babi hutan milik Tukiran itu juga memiliki kebiasaan makan makanan matang. Bahkan suka meminum air kopi.
Babi berkaki ayam di Banyumas. Foto: Dok. Istimewa
Menanggapi hal itu, Dedi mengatakan babi itu mengalami stres sehingga makan di luar kebiasaannya.
ADVERTISEMENT
"Ini terjadi dalam kondisi tertentu. Seperti amat lapar atau stres, sehingga dapat makan di luar kontrolnya," jelas Dedi.
Menurut Dedi, kondisi stres itu dapat mengubah perilaku si satwa."Apa pun bisa dimakan, yang penting aman untuk dirinya," kata Dedi.
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
***
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.