Babinsa Kirim 300 Ribu Obat Gratis ke Daerah yang Tak Bisa Akses Telemedicine
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Menkes Budi Gunadi Sadikin memastikan, Babinsa (Bintara Pembina Desa) TNI akan membantu mendistribusikan obat dari puskesmas kepada pasien-pasien tersebut.
"Untuk daerah-daerah yang tidak ada akses telemedicine kita bergerak dengan TNI. Jadi kita sudah bikin dengan mekanisme yang sama orangnya harus tes positif (COVID-19) dulu nanti dimasukkan ke tim Puskesmas kita. Jadi kita tahu kaya sekarang cuma nanti obatnya di drop," kata Budi Gunadi Sadikin saat rapat dengan Komisi IX di DPR, Selasa (13/7).
Ia menyebut, model penyaluran obat sama dengan masyarakat yang menggunakan aplikasi telemedicine. Bedanya, pasien harus datang ke Puskesmas untuk diperiksa terlebih dahulu.
"Nanti langsung didrop Babinsa langsung ke tempat-tempat yang butuh, alurnya sama di lab dulu positif, kalau tadi ke konsul ke telemedicine ini ke puskesmas, nah obatnya langsung dikirim gratis," kata Budi.
ADVERTISEMENT
Menurut Budi, alur seperti itu sudah lama diterapkan puskesmas. Namun jumlah pasien yang semakin banyak membuat tugas puskesmas menjadi bertambah sehingga membutuhkan bantuan instansi lain.
"Puskesmas sebenernya udah jalan seperti itu tapi puskesmas kerjaannya banyak sekali. Dia mesti tracing, vaksinasi segala macam jadi pengiriman obatnya dilakukan TNI-Polri," kata Budi.
300 Ribu Paket Obat Gratis Dikirim ke Pasien Isolasi Mandiri Hari Ini
Menko Marves, Luhut Binsar Pandjaitan, sebelumnya menyatakan 300 ribu paket obat gratis telah disiapkan. Paket ini siap dikirim pada Rabu (14/7) untuk pasien OTG dan gejala ringan.
"Presiden sudah memutuskan mulai Rabu ini kita launching 300 ribu paket obat untuk OTG dan kelas-kelas yang tidak serius," ujar Luhut.
ADVERTISEMENT
Lebih rinci, paket tersebut terdiri dari obat demam, anosmia, dan batuk. Sementara targetnya sekitar 210 ribu pasien corona bisa menerima paket obat ini.
"OTG 10% paket untuk demam dan anosmia 60%, dan demam batuk 30%, paket ini akan menjangkau hampir 210 ribu yang kasus aktif dan akan berlangsung beberapa bulan ke depan dan akan dibagikan TNI dan lain-lain," ucap Luhut.