Badrut Tamam, Driver Gojek yang Inspiratif, Lulus S2 Predikat Cumlaude

Badrut Tamam mendapatkan apresiasi sebagai Mitra Driver Gojek yang inspiratif karena kegigihannya bisa lulus S2 dengan predikat cumlaude. Foto: Gojek Indonesia

Keterbatasan dalam hal ekonomi bukan menjadi penghalang seseorang untuk maju dan menggapai cita-citanya. Hal ini dibuktikan oleh Badrut Tamam (28) yang perjuangan hidupnya menjadi sumber inspirasi banyak orang, karena mampu menuntaskan Program Studi Hukum Keluarga Pascasarjana IAIN Jember dengan predikat Cumlaude di tanggal 12 Oktober 2019.

Kisahnya menjadi viral baik di media sosial maupun media arus utama, karena kegigihannya dalam menuntaskan kuliah dengan menempuh perjalanan 30 km dari rumah ke kampus. Badrut pun dengan bangganya tetap menggunakan jaket Gojek saat di ruang kuliah.

Pria kelahiran Probolinggo, 28 April 1991 ini mengaspal dengan alasan yang sangat sederhana, yaitu ingin menyelesaikan kuliahnya tanpa bantuan orang tuanya, karena ia berasal dari keluarga yang kurang mampu. Badrut yang pernah bekerja di kantor notaris yang berada di Kabupaten Jember ini awalnya bingung untuk membayar UKT-nya (Uang Kuliah Tunggal). Namun berkat informasi temannya akhirnya ia mendaftar menjadi mitra Gojek saat di semester I pada tanggal 1 Januari 2018.

Badrut yang merupakan anak bungsu dari empat bersaudara ini ternyata tidak hanya gigih dalam menuntaskan kuliahnya. Namun ia juga gigih dalam membantu meningkatkan kualitas hidup masyarakat di sekitarnya melalui pendidikan. Badrut dan kakaknya mendirikan Yayasan Pendidikan dan Sosial Islam yang menaungi TPQ (Taman Pendidikan Al-Quran) dan RA (Raudhatul Athfal/TK) pada pertengahan tahun 2017.

Alfianto Domy Aji selaku Regional Head Corporate Affairs Gojek wilayah Jatim, Bali, dan Nusa Tenggara mengapresiasi semangat belajar dan kegigihan Badrut.

”Kami mengapresiasi semangat belajar yang tinggi dan keinginan Mas Badrut untuk maju serta berdampak sosial. Hal ini mencerminkan sosoknya sebagai Driver Jempolan yaitu mitra Gojek yang memiliki rating di atas rata-rata," kata Domy keterangan persnya, Senin (11/11).

"Memiliki rekam jejak (track record) yang bagus dan yang penting adalah memberikan pelayanan prima kepada customer atau memiliki kontribusi positif di masyarakat,” lanjutnya.

Maka dari itu, Gojek memberikan apresiasi berupa tabungan Gojek Swadaya bagi Badrut. Menurut Domy, semangatnya mewakili mitra driver Gojek yang sangat inspiratif.

“Kami berharap akan semakin banyak cerita inspiratif yang kami dengar dari para mitra maupun pelanggan. Di Gojek kami memaknai dengan #PastiAdaJalan untuk mengatasi segala keterbatasan dan hambatan,” ujar Domy.

Badrut Tamam mendapatkan apresiasi sebagai Mitra Driver Gojek yang inspiratif karena kegigihannya bisa lulus S2 dengan predikat cumlaude. Foto: Gojek Indonesia

Dirikan Yayasan Pendidikan sebagai Kontribusi bagi Bangsa

Badrut mendirikan yayasan pendidikan dengan didasari keyakinan pendidikan merupakan hal yang teramat penting dan mengetahui banyak orang di sekitarnya yang terkendala akan akses pendidikan. Keinginan tersebut semakin memuncak dan akhirnya direalisasikan ketika ia dan kakaknya tengah berdiskusi tentang kontribusi apa yang bisa diberikan kepada bangsa dengan keterbatasan yang dimiliki.

Akhirnya mereka bersepakat untuk membuat sekolah berbasis agama di sekitar rumahnya. Meski hingga saat ini belum memiliki tempat belajar dan mengajar yang memadai, namun berkat semangat dan dorongan swadaya dari masyarakat proses pembangunan gedung sarana belajar mengajar tengah dilakukan.

"Saya mengucapkan terima kasih atas apresiasi yang diberikan oleh Gojek hingga saat ini. Saya bisa membiayai kuliah karena menjadi mitra Gojek, begitu pula ketika saya diwisuda beberapa waktu yang lalu. Banyak mitra Gojek ikut mengantar ke kampus untuk ikut merayakan kebahagiaan yang saya alami. Hal ini tentunya tidak tergantikan oleh materi, karena dukungan tersebut saya rasakan secara tulus dan ikhlas," kata Badrut.

“Semoga apa yang saya lakukan ini dapat memberikan inspirasi bagi banyak orang. Bahwa keterbatasan dan hambatan bukan merupakan halangan. Namun hal tersebut menjadi pemicu dan pemacu agar saya dapat terus bergerak maju,” tutup Badrut.