Bagaimana Proses Persalinan bagi Seorang Ibu yang Terpapar COVID-19?

14 Oktober 2020 17:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ibu melahirkan normal. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ibu melahirkan normal. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Persalinan menjadi suatu hal yang dinanti ibu hamil setelah selama 9 bulan mengandung. Tetapi bagaimana prosedur yang harus dilalui seorang ibu untuk melahirkan jika ia diketahui terpapar COVID-19?
ADVERTISEMENT
Spesialis Obstetri dan Ginekologi dr Kathleen Juanita Gunawan mengatakan, pihak rumah sakit terlebih dahulu akan memeriksa kondisi kesehatan ibu. Hal itu dilakukan untuk mengetahui apakah sang ibu terpapar COVID-19 atau tidak, sehingga tim dokter dapat menyesuaikan proses persalinan yang akan dilakukan.
"Ya jadi memang saat ini, semua ibu hamil juga yang sebelum masuk ke proses persalinan biasanya kita akan lakukan screening dulu untuk memastikan. Karena memang bisa saja ibu hamil pun orang tanpa gejala, ya, tapi ternyata dia sudah terkena COVID," ujar Kathleen dalam diskusi virtual terkait perlindungan Ibu, Anak, dan Balita dari COVID-19, Rabu (14/10).
Kathleen menjelaskan, rumah sakit akan menyediakan ruang tindakan khusus untuk ibu melahirkan mulai dari ruang operasi bertekanan negatif hingga ruang isolasi.
Ilustrasi melahirkan normal. Foto: Shutter Stock
"Kalau memang dia sudah terbukti terkena COVID, maka dia harus dirawat di ruang isolasi tersendiri. Kemudian juga untuk proses persalinan baik kalau pun lahir normal ataupun dengan sesar itu dengan ruangan yang khusus dengan tekanan negatif, dan juga dengan tentu perlindungannya alat pelindung diri yang level 3 untuk semua petugas," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Namun, kata Kathleen, rumah sakit tetap harus mendukung dengan menyediakan fasilitas yang memadai. Jika fasilitas tak dapat disediakan, ia menyarankan ibu melahirkan memilih opsi sesar.
"Sehingga kalau memang tidak memungkinkan, salah satu pilihannya adalah dengan seksio sesarea. Tapi semuanya tetap dilakukan di tekanan negatif dan juga dengan perlindungan," tuturnya.

Meski Ibu Positif COVID-19, Anaknya Belum Tentu

Namun meski ibu positif corona, belum tentu anaknya juga positif. Kathleen mengatakan, hingga kini belum ada penelitian yang dapat membuktikan hal tersebut.
"Jadi memang sampai saat ini masih kita terus teliti, ya. Belum terbukti bahwa ada terjadi penularan selama proses kehamilan maupun persalinan. Tetapi memang ada beberapa laporan kasus lah bahwa bayi itu bisa langsung terkena dalam dalam kandungan," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
"Tapi sampai saat ini masih terus kita teliti dan belum bisa kita menyatakan bahwa pasti bayi itu bisa terkena sejak dalam kandungan," lanjutnya.
Kathleen juga memastikan ibu tetap dapat memberikan ASI kepada anaknya yang baru lahir. Sebab kandungan ASI penting untuk diberikan kepada anak yang baru lahir, dan tentunya dengan menerapkan protokol kesehatan.
"Jadi prinsipnya tetap bisa karena ASI dianggap sebagai suatu yang paling baik, ya, sampai saat ini makanan terbaik untuk bayi. Sehingga kalau memang memungkinkan kondisinya tetap bisa, tapi tentu ibu dengan tetap menggunakan masker dan menjaga jarak juga dengan bayinya," tutupnya.