Bahas Kerja Sama dan Industri Pertahanan, Prabowo 7 Kali ke Turki Dalam 1 Tahun

15 Oktober 2021 15:32 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto melakukan pertemuan dengan Menhan Turki Hulusi Akar di Ankara, Turki pada 23 Oktober 2020. Foto: Kemhan RI
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto melakukan pertemuan dengan Menhan Turki Hulusi Akar di Ankara, Turki pada 23 Oktober 2020. Foto: Kemhan RI
ADVERTISEMENT
Turki merupakan salah satu mitra Indonesia dalam bidang pertahanan dan industri pertahanan. Bahkan, beberapa waktu belakangan, Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto telah menyambangi Turki hingga tujuh kali.
ADVERTISEMENT
Hal itu disampaikan oleh Duta Besar RI untuk Turki, Lalu Muhammad Iqbal, dalam acara yang digelar KBRI Ankara “Ngopi Bareng Virtual” pada Jumat (15/10).
“Dalam kurun waktu setahun terakhir, Menteri Pertahanan RI sudah kunjungan ke Turki tujuh kali, untuk membahas bukan saja kerja sama pertahanan, tapi juga industri pertahanan,” jelas Iqbal.
Menurut Iqbal, Indonesia melihat Turki sebagai alternatif pengadaan alutsista. Sebab, Turki adalah anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) dan mereka sudah mampu memenuhi suplai alutsista mereka hingga 70%.
Kedua negara, menurut Iqbal, sudah lama menjalin kemitraan dalam sektor ini. Salah satu hasilnya adalah Medium Tank (Tank Harimau), yang merupakan keluaran dari joint design dan joint development kedua negara.
Medium Tank ini merupakan bentuk kerja sama antara FNSS Turki dan PT Pindad Indonesia.
Tank Harimau buatan PT Pindad Persero dipamerkan di Indo Defence 2018 Ekspo & Forum di Jakarta Expo Internasional Kemayoran. Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan
“Seluruh proses pembelian alutsista dari Turki adalah G2G process (Government to Government), pemerintah ke pemerintah, meskipun pada pelaksanaannya akan menunjuk perusahaan. Pengadaan alutsista itu adalah G2G, mengakomodir transfer teknologi dan joint production di Indonesia,” ucapnya.
ADVERTISEMENT
Dalam kesempatan berbeda, Menteri Luar Negeri RI Retno L Marsudi juga mengatakan, kedua negara tengah dalam proses finalisasi Perjanjian Kerja Sama Pertahanan. Nantinya, perjanjian itu akan ditandatangani.
“Salah satu kerja sama yang sangat potensial dan terus didorong adalah pengembangan bersama industri pertahanan, termasuk pengembangan bersama pesawat terbang dan produk tank skala kecil,” ujar Menlu Retno dalam keterangannya, Selasa (12/10).
Selain itu, Menhan Prabowo dan Menlu Retno juga akan melakukan pertemuan dengan Menhan dan Menlu Turki.
Pertemuan 2 + 2 (two plus two) itu rencananya akan dilaksanakan pada akhir 2021 atau awal 2022, sebelum kunjungan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan ke Indonesia.