Bahas soal Serangan di Peshawar, Pakistan Akan Temui Petinggi Taliban

4 Februari 2023 19:12 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas penyelamat mencari korban ledakan di sebuah masjid di Peshawar, Pakistan, Senin (30/1/2023).  Foto: Maaz ALI / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Petugas penyelamat mencari korban ledakan di sebuah masjid di Peshawar, Pakistan, Senin (30/1/2023). Foto: Maaz ALI / AFP
ADVERTISEMENT
Pakistan akan mengerahkan delegasinya untuk bertemu dengan pemimpin tertinggi Taliban di Afghanistan, Hibatullah Akhundzada, terkait serangan ledakan bom di Peshawar pada pekan ini.
ADVERTISEMENT
Pihaknya hendak mengadakan pembicaraan untuk memastikan keamanan wilayahnya yang kian rentan menjadi target serangan sejak Taliban berkuasa pada 2021 lalu.
Informasi tersebut disampaikan oleh Asisten Perdana Menteri Pakistan Shahbaz Sharif, Faisal Karim Kundi, pada Sabtu (4/2).
“Delegasi akan dikirim ke Teheran dan Kabul untuk meminta mereka guna memastikan bahwa tanah mereka tidak digunakan oleh para teroris untuk melawan Pakistan,” ujar Kundi.
Menimpali pernyataan Kundi, hal serupa juga diutarakan oleh beberapa pejabat Islamabad — seraya menambahkan bahwa para delegasi yang diutus akan berdialog dengan Akhundzada untuk mengkondisikan para militannya di wilayah-wilayah berbatasan dengan Afghanistan.
“Islamabad akan meminta pemimpin tertinggi Taliban Afghanistan yang tertutup untuk mengendalikan para militan di Pakistan setelah sebuah bom bunuh diri menewaskan sejumlah polisi di sebuah masjid,” kata pejabat kepolisian itu, yang berbicara dengan syarat anonim.
ADVERTISEMENT
Pemimpin Taliban Afghanistan Mawlawi Hibatullah Akhundzada. Foto: Afghan Islamic Press via AP
“Ketika kami mengatakan petinggi, itu berarti Kepala Taliban Afghanistan Hibatullah Akhundzada,” imbuhnya.
Dikutip dari AFP, sejak Taliban menguasai Kabul, Pakistan telah menyaksikan peningkatan serangan secara dramatis di wilayah-wilayah perbatasan negara itu dengan Afghanistan.
Para militan cenderung menggunakan taktis yang sulit dideteksi dalam melancarkan serangannya.
Menurut Institut Studi Perdamaian Pak, selama tahun pertama pemerintahan Taliban, Pakistan menyaksikan peningkatan serangan militer sebesar 50 persen. Serangan ini terkonsentrasi di wilayah perbatasan dengan Afghanistan dan Iran.
Warga berada di dekat bangunan yang rusak akibat ledakan bom bunuh diri di sebuah masjid di Peshawar, Pakistan. Foto: Fayaz Aziz/REUTERS
Para detektif kepolisian telah menyalahkan afiliasi Taliban Pakistan yang dikenal sebagai Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP) — kelompok militan yang paling terkenal di wilayah tersebut, atas ledakan bom yang terjadi di sebuah masjid dalam markas besar kepolisian yang menewaskan 84 orang, pada Senin (30/1) pekan ini.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, TTP dibentuk di tahun 2007 oleh militan Pakistan yang memisahkan diri dari Taliban Afghanistan. Sebelumnya, TTP pernah menguasai sebagian besar wilayah barat laut Pakistan, tetapi berhasil dipukul mundur oleh militer negara itu pada 2014.
Tahun lalu, Kabul menengahi perundingan damai antara Islamabad dan TTP, tetapi gencatan senjata yang goyah itu gagal.