Bakamla Antisipasi Peningkatan Kejahatan Laut Imbas Perang Rusia-Ukraina

7 Maret 2022 15:11 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rapim Bakamla RI yang dihadiri oleh Menko Polhukam Mahfud MD di Mabes Bakamla, Jakarta Pusat, Senin (7/3). Foto: Haya Syahira/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Rapim Bakamla RI yang dihadiri oleh Menko Polhukam Mahfud MD di Mabes Bakamla, Jakarta Pusat, Senin (7/3). Foto: Haya Syahira/kumparan
ADVERTISEMENT
Perang Rusia dan Ukraina terus diantisipasi oleh Indonesia. Bakamla salah satu lembaga yang terus mengawasi dan mengantisipasi berbagai kemungkinan yang terjadi imbas dari perang itu.
ADVERTISEMENT
Kepala Badan Keamanan Laut Republik Indonesia (Bakamla RI) Laksdya TNI Aan Kurnia mengatakan, bisa saja perang Rusia-Ukraina berimbas pada peningkatan kejahatan di laut Indonesia. Ini tak lain merupakan bagian dari efek lain kenaikan sejumlah bahan pokok.
Patroli Malam KN. Ular Laut - 405 Bakamla RI Usir Kapal Yunani. Foto: Humas Bakamla RI
“Situasi perang antara Rusia dan Ukraina ini mau tidak mau dampaknya juga ada, kenaikan harga bahan bakar kemudian situasi nasional sendiri," kata Aan dalam sambutannya di Rapat Pimpinan (Rapim) di Mabes Bakamla RI, Senin (7/2).
"Kenaikan harga kedelai, kenaikan atau sulitnya minyak goreng, daging sapi, dan lain sebagainya, ini mau tidak mau baik secara langsung tidak langsung ini akan berpengaruh dalam situasi keamanan,” tambah dia.
Untuk itu, Aan meminta seluruh jajaran Bakamla siap siaga menghadapi segala kemungkinan yang terjadi. Termasuk adanya peningkatan kejahatan laut.
ADVERTISEMENT
"Mungkin, tentu kita tidak harapkan, ini bisa saja kejahatan atau pelanggaran di laut ini bisa semakin meningkat. Tetapi tentunya kami dengan tugas pokok kami Bakamla di sini siap untuk melaksanakan arah kebijakan pemerintah khususnya untuk menegakkan keamanan dan keselamatan di laut,” lanjut Aan.
Kepala Bakamla RI Laksamana Madya Aan Kurnia dalam Konferensi Pers Akhir Tahun 2021 Bakamla RI di Markas Besar Bakamla RI, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (22/12). Foto: Haya Syahira/kumparan
Aan menjelaskan, selain konflik Rusia dan Ukraina, pandemi COVID-19, perubahan iklim dan masalah klasik dalam penggunaan senjata pemusnah massal atau weapon of mass destruction (WMD) juga menjadi salah satu fokus utama Bakamla.
"Oleh sebab itu, saya instruksikan kepada seluruh jajaran Bakamla RI untuk meningkatkan kedisiplinan dan menjadi contoh baik bagi lingkungan sekitar di mana pun kalian berada. Baik di tempat tinggal maupun di lingkungan sekitar kantor Bakamla RI berada,”pungkas Aan.
ADVERTISEMENT