Balas Serangan, Roket Israel Hantam Lokasi Militer Hamas di Jalur Gaza

19 Juni 2022 3:15 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Api dan kepulan asap membubung usai serangan udara Israel di Jalur Gaza selatan, Selasa (19/4/2022). Foto: Ibraheem Abu Mustafa/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Api dan kepulan asap membubung usai serangan udara Israel di Jalur Gaza selatan, Selasa (19/4/2022). Foto: Ibraheem Abu Mustafa/Reuters
ADVERTISEMENT
Pesawat-pesawat tempur Israel menghantam sejumlah lokasi militer Hamas di Jalur Gaza pada Sabtu (18/6) waktu setempat. Pihak militer Israel mengatakan, serangan ini sebagai pembalasan atas tembakan roket Hamas.
ADVERTISEMENT
"Beberapa saat yang lalu, sebagai tanggapan atas serangan roket, pesawat (militer Israel) menyerang sejumlah sasaran teror Hamas di Jalur Gaza," kata militer Israel dalam sebuah pernyataan, dikutip dari AFP, Minggu (19/6).
Serangan itu terjadi setelah Hamas "meluncurkan roket ... ke arah warga sipil Israel di Israel selatan", terang militer Israel, seraya menambahkan proyektil itu dicegat oleh pertahanan udara Israel.
"Pesawat Israel menargetkan lokasi pembuatan senjata yang terletak di dalam pos militer Hamas dan tiga pos militer tambahan milik Hamas," rinci militer Israel.
Asap mengepul di atas rumah-rumah di Ashkelon menyusul serangan roket yang diluncurkan dari Gaza menuju Ashkelon, Israel selatan, Jumat (14/5). Foto: Amir Cohen/REUTERS
Sementara itu, juru bicara Hamas, Hazem Qassem, mengatakan serangan udara, di tenggara Kota Gaza, adalah "perpanjangan agresi terhadap wilayah Palestina di Yerusalem dan Tepi Barat yang diduduki," setelah pembunuhan tiga warga Palestina pada Jumat (17/6).
ADVERTISEMENT
12 warga Palestina juga terluka dalam serangan tentara Israel di wilayah Jenin pada Jumat.
Qassem tidak menyebutkan apakah serangan udara pada Sabtu di pos militer Hamas menyebabkan korban atau tidaak.

Penambahan Izin Masuk Warga Palestina ke Israel Ditangguhkan

Aksi warga Gaza di perbatasan Israel Foto: Reuters/Amir Cohen
Serangan ini menyebabkan Israel menangguhkan penambahan izin masuk bagi pekerja Palestina dari Gaza yang diumumkan awal pekan ini, sebagai tanggapan atas tembakan roket.
Penangguhan ini pun disampaikan Menteri Pertahanan Benny Gantz melalui COGAT, badan kementerian pertahanan Israel yang bertanggung jawab untuk urusan sipil di wilayah Palestina.
"(Penangguhan) sebagai tanggapan atas penembakan roket ke negara Israel", kata COGAT.
Israel pada Kamis (16/6) mengumumkan penambahan 2.000 izin masuk untuk pekerja Palestina dari Gaza, sehingga totalnya menjadi 14.000.
ADVERTISEMENT
Bekerja di Israel memberikan kehidupan yang lebih layak bagi ribuan warga Gaza, yang bisa mendapatkan upah yang jauh lebih tinggi di pertanian Israel dan lokasi konstruksi daripada yang mereka bekerja di Gaza. Daerah kantong miskin yang dikuasai Hamas dengan 2,3 juta orang telah berada di bawah blokade Israel sejak 2007.
Api dan asap membubung selama serangan udara Israel di Rafah di Jalur Gaza, Selasa (19/4). Foto: SAID KHATIB / AFP
Pesawat-pesawat tempur Israel juga menghantam Gaza pada April lalu setelah kelompok bersenjata Palestina menembakkan roket dari wilayah itu.
Serangan itu terjadi setelah hampir satu bulan kekerasan mematikan yang berfokus pada Kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem timur yang dicaplok Israel.
Pada Mei, Israel menutup satu-satunya penyeberangan bagi orang-orang yang bepergian dari/ke Gaza selama hampir dua minggu, ketika kekerasan mengguncang Tepi Barat, meskipun perbatasan Gaza tetap sepi.
ADVERTISEMENT
Tahun lalu, Israel dan Hamas terlibat dalam perang 11 hari yang sebagian dipicu kerusuhan atas Kompleks Masjid Al-Aqsa, situs suci ketiga bagi umat Islam dan paling suci bagi orang Yahudi yang menyebutnya Temple Mount.