Bali Akan Genjot Wisata Alam saat New Normal Berlaku

27 Mei 2020 14:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pura Tanah Lot Seperti Mengapung Foto: Flickr / AtitG
zoom-in-whitePerbesar
Pura Tanah Lot Seperti Mengapung Foto: Flickr / AtitG
ADVERTISEMENT
Pemprov Bali juga tengah merancang wisata alam saat New Normal diterapkan. Meski penerapan New Normal belum dijadwalkan, pariwisata Bali akan dibuka secara bertahap.
ADVERTISEMENT
Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardha Sukawati mengatakan, ada beberapa pertimbangan wisata alam digenjot saat New Normal.
Yakni, 65 persen kawasan pariwisata di Bali berbasis budaya seperti upacara keagamaan dan tarian dan lain sebagainya. Wisata lainnya berbasis alam dan buatan manusia.
Namun, saat belum ditemukan vaksin COVID-19, menurut pria yang akrab disapa Cok Ace ini, sulit menerapkan protokol kesehatan seperti memakai masker atau mengatur jarak dalam sektor pariwisata budaya.
Misalnya, dalam tarian Kecak. Para penari dinilai tak mungkin memakai masker atau menerapkan jarak satu hingga dua meter saat pentas di depan ratusan hingga ribuan wisatawan.
"Andaikata budaya sangat sulit Kita padukan protokol kesehatan mari kita ambil opsi ke dua menjadikan alam Bali sebagai daya tarik pariwisata untuk datang ke Bali," kata Cok Ace dalam webinar "Menyongsong Normalitas Kehidupan Yang Baru Pasca COVID-19, Rabu, (27/5).
ADVERTISEMENT
Cok Ace mengatakan, secara geografis Bali berada posisi yang strategis. Bali diapit dua samudra, Samudra Pasifik dan Samudra Hindia, dan dua benua, Benua Australia dan Benua Asia.
Bali memiliki temperatur udara lebih stabil dibandingkan daerah lain. Jika musim kemarau suhunya tak terlalu panas. Jika musim hujan tak sampai menyebabkan banjir.
"Dengan perpaduan gunung, laut, dan sungai, nyaris temperatur suhu alam Bali merata. Ini luar bisa kalau kita kaitkan dengan statemen para ahli bahwa di atas 26 derajat, virus corona tidak bisa hidup. Maka Bali memiliki potensi untuk bertahan melawan virus tersebut atas temperatur yang dimiliki oleh Bali itu sendiri," imbuh Cok Ace.
Ubud, Bali. Foto: Kemenparekraf
Selain itu, dari sisi kearifan lokal, Warga Bali percaya tidak hanya manusia yang hidup di atas Bumi.
ADVERTISEMENT
"Orang Bali sangat menyadari di luar dirinya masih ada kekuatan-kekuatan lain yang hidup di Bali, yang ada di Bali, dan berdampingan dengan kita di Bali ini, kekuatan ini dijalin secara harmoni dengan kegiatan upacara, ada pergelem , yang intinya bagaimana mengharmonikan alam dengan manusia Bali," imbuh dia.
Cok Ace masih menggodok kawasan wisata alam yang akan dikembangkan. Selain itu, protokol kesehatan mulai dari bandara, hotel, restoran, pusat perbelanjaan hingga teknis pembayaran juga masih dibahas.
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona.
*****
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.