Bali Akan Punya Generator Oksigen: Bantuan dari Pusat, Kadin, dan Singapura

26 Juli 2021 18:17 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pengawalan distribusi oksigen ke sejumlah rumah sakit di Bali. Foto: Polda Bali
zoom-in-whitePerbesar
Pengawalan distribusi oksigen ke sejumlah rumah sakit di Bali. Foto: Polda Bali
ADVERTISEMENT
Gubernur Bali Wayan Koster mengatakan, pemerintah pusat akan mengirimkan generator oksigen ke Pulau Dewata. Dengan demikian, nantinya Bali dapat memproduksi oksigen sendiri.
ADVERTISEMENT
Koster mengatakan, pemerintah juga akan mengirimkan oksigen konsentrator dan tabung gas untuk memenuhi kebutuhan oksigen di Pulau Dewata.
"Bali sudah disiapkan satu, generator untuk memproduksi oksigen. Kedua, konsentrator untuk oksigen dan juga pengiriman tabung gas yang bisa diproses untuk jadi oksigen," kata Koster, Senin (26/7).
Koster melanjutkan, pihak Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia berencana ikut mendonasikan generator oksigen untuk Bali. Selain itu, pada Agustus 2021 mendatang, pihak ketiga dari Singapura ikut memberikan bantuan generator oksigen.
"Bulan Agustus kita akan dapat bantuan dari pihak ketiga yang akan memberikan bantuan dalam bentuk generator untuk memproduksi oksigen," kata Koster.
Menurutnya, masalah pasokan dan ketersediaan oksigen yang terbatas dalam beberapa waktu belakangan ini harus jadi pelajaran penting. Dengan bantuan generator oksigen tersebut Bali tidak perlu ketergantungan oksigen dari luar.
Konsentrator oksigen sudah mulai dipakai di RS di Jawa dan Bali Foto: Kemenkes RI
Koster tak merinci kapan bantuan generator dari pemerintah dan Kadin akan diterima dan berapa jumlahnya. Begitu juga jadwal dan jumlah bantuan oksigen konsentrator dan tabung gas.
ADVERTISEMENT
"Kita memang belum memiliki generator untuk memproduksi oksigen tapi kejadian ini memberikan pelajaran bagi kita ternyata kita harus memiliki sendiri untuk memproduksi sehinga tidak tergantung saat-saat kritis bergantung dengan luar," kata dia.
Koster menegaskan, ketersediaan oksigen di Bali semakin lancar. Ia rutin mengecek ke 9 Kabupaten/Kota untuk memprioritaskan rumah sakit yang membutuhkan oksigen.
Selanjutnya, pengecekan tersebut ia sampaikan ke Menko Marves Luhut B. Panjaitan dan Menkes Budi Gunadi Sadikin. Dua menteri tersebut berjanji memprioritaskan Bali dalam kebutuhan oksigen.
Prajurit Korps Marinir TNI AL berdiri di depan ISO tank yang baru diturunkan dari kapal perang Singapura, RSS Endeavour-210 di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (14/7). Foto: Ajeng DInar Ulfiana/REUTERS
"Mulai hari ini, itu sudah lebih lancar lagi ketersediaan oksigennya di semua kabupaten/kota dan saya sudah memonitor langsung dengan kab/kota se-Bali, sekarang tidak lagi dirut RS-nya, tapi bupati/wali kota yang berkomunikasi langsung dengan Gubernur," kata Koster.
ADVERTISEMENT
"Gubernur berkoordinasi dengan Menko Maritim dan Menkes sehingga astungkara (syukur) sejauh ini ketersediaan oksigen dapat dipenuhi dengan baik," imbuh dia.
Sejumlah rumah sakit di Bali sempat mengalami krisis oksigen. Rumah sakit swasta bahkan menolak merawat pasien COVID-19. Mereka tak berani merawat pasien tanpa ada jaminan ketersediaan oksigen dari Satgas COVID-19 Bali.
“Merata di seluruh Bali IGD tolak pasien karena tidak ada jaminan permintaan oksigen akan terpenuhi oleh distributor yang dikoordinasikan oleh Dinas Kesehatan," kata Ketua Asosiasi Rumah Sakit Swasta Indonesia (ARSSI) Bali Fajar Manuaba saat dihubungi, Rabu (21/7).