Balita Telantar di Bali yang Lebam-Patah Tulang Diduga Dianiaya Pacar Ibunya

20 Juli 2022 13:55 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
ADVERTISEMENT
Balita berinsial NY yang telantar dengan kondisi luka lebam dan patah tulang di kios Jalan Raya Bedugul, Desa Sidakarya, Kota Denpasar, Bali, NY, akhirnya ditemui ayah kandungnya, I Nyoman Gede Warga (43), di RSUD Wangaya, Kota Denpasar, Bali.
ADVERTISEMENT
Anak perempuan berusia 4 tahun ini langsung mencurahkan isi hatinya kepada Gede Warga. Ia mengaku sering dianiaya TD, pria asal Kupang, NTT, yang merupakan pacar ibu korban, DNM (33).
Menurut NY, ibunya hanya diam saja dan tak pernah membela saat NY disiksa. Puncak penganiayaan terjadi saat kepala NY luka dan patah tulang pada kaki kanannya.
"Katanya ditendang sering dipukul, katanya sama pacar ibunya. Diam aja ibunya katanya pas dianiaya itu, diam aja ibunya enggak ada pembelaan," kata Gede Warga di RSUD Wangaya, Rabu (20/7).
Ilustrasi kekerasan pada anak. Foto: Shutterstock
Menurut NY, ibunya dan pelaku memboyongnya keluar dari kamar indekos pada Selasa (19/7) dini hari. Mereka mengajak NY mencari tukang pijat. Nahas, mereka ternyata menelantarkan NY di depan kios milik warga.
ADVERTISEMENT
NY ditemukan warga pada hari yang sama sekitar pukul 07.05 WITA.
"(Sebelum ditelantarkan NY) dianiaya dulu dibilang ama NY, terus diajak ke tukang pijat, terus ditinggal sampai pagi tidur sendiri dia di sana. Dianiaya di kos," kata Gede Warga menyembunyikan kesedihannya di balik masker.
I Nyoman Gede Warga, ayah dari NY, balita yang dianiaya pacar ibunya, di RSUD Wangaya, Denpasar, Bali, Rabu (20/7/2022). Foto: Denita BR Matondang/kumparan
Gede Warga mengatakan, hubungan pernikahannya dengan DNM telah kandas saat NY berusia satu tahun atau pada 2019 lalu. Menurutnya, mantan istrinya itu meninggalkan NY dan rumah.
DNM datang ke rumah menjemput NY saat berusia tiga tahun atau pada 2021. Alasannya, ingin mengajak NY berbelanja berbagai hal kebutuhannya. Ternyata, DNM tak pernah kembali mengantarkan anaknya ke rumah.
Gede Warga sempat mencari anaknya ke kampung halaman DNM di Ketapang, Jawa Timur. Namun, hasilnya nihil karena sudah putus komunikasi dengan mantan istrinya itu.
ADVERTISEMENT
"Saya sudah pernah mencari (NY) ke Banyuwangi, rumahnya (DNM) kan di sana, ibunya (DNM) bilang mereka di Surabaya, terus Surabaya kan luas, tidak bisa cari maka balik lagi saya ke Bali," jelas Gede Warga.
NY, balita yang dianiaya pacar ibunya, saat mendapatkan perawatan di RSUD Wangaya, Denpasar, Bali, Rabu (20/7/2022). Foto: Denita BR Matondang/kumparan
Satu tahun tanpa kabar, Gede Warga dibuat kaget saat mengetahui kabar viral penemuan balita telantar dipenuhi luka lebam dan patah tulang di media sosial. Gede Warga langsung tancap gas ke rumah sakit melihat anak kesayangannya itu.
Gede Warga tak bisa memaafkan perbuatan mantan istrinya itu dan TD. Ia berencana mengasuh NY setelah kondisi bocah malang itu pulih.
"Semoga aja dapat pahalanya dia sesuai hasil perbuatannya dia," pungkasnya.

Polisi Dalami Dugaan KDRT

Kapolsek Denpasar Selatan Kompol Made Teja Dwi Permana. Foto: Denita br Matondang/kumparan
Di tempat yang sama, Kapolsek Denpasar Kompol Made Teja Dwi Permana menduga NY memang mendapat KDRT dari pacar ibunya. Polisi masih mendalami lebih lanjut kasus ini sebab kondisi anak belum bisa dimintai keterangan lebih lanjut.
ADVERTISEMENT
"Kalau keterangan sementara dari anaknya karena ayah tirinya (pacar ibu). Karena kita tidak bisa langsung terus menerus bertanya mengingat kondisi dari anaknya, kita hanya sepintas-pintas aja sembari menunggu kondisi anak lebih baik kita ambil keterangan lebih dalam," kata Teja.
Saat ini, polisi masih mencari keberadaan TD dan DNM. Teja memastikan kasus ini akan ditangani secara hukum di bawah unit PPA Polsek Denpasar.
"Tentunya kita akan tindak lanjuti terkait dengan proses hukumnya nanti akan ditangani dari unit PPA," jelas Teja.