Bambang Brodjonegoro: Pandemi Corona Berakhir kalau Vaksin Ditemukan

8 Mei 2020 15:28 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bambang Brodjonegoro di Jakarta. Foto: Faiz Zulfikar/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Bambang Brodjonegoro di Jakarta. Foto: Faiz Zulfikar/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Bambang Brodjonegoro, mengaku hingga saat ini dirinya belum bisa memprediksi kapan pandemi virus corona di Indonesia akan mereka. Sebab grafik penularan virus corona masih belum stabil.
ADVERTISEMENT
"Ada asumsi berbeda-beda, ada yang bilang karena temperatur suhu, kalau saya lihat dari Singapura yang tadinya diprediksi Juni atau Juli, mundur ke Oktober, ini masih tergantung asumsi," kata Bambang saat berbincang bersama kumparan, Jumat (8/5).
Hanya saja Bambang menuturkan, pandemi virus corona baru berakhir jika vaksin dan obat sudah berhasil ditemukan. Sebab, selama belum ditemukan vaksin dan obat, situasi akan tetap seperti saat ini.
"Untuk mengatasi penyakit ini, memang dibutuhkan obat atau terapi atau vaksin. Kalau obat kan hanya dikonsumsi oleh orang yang sakit untuk penyembuhan, terapi juga sama tapi dia ada mekanisme khusus, nah kalau vaksin lebih kepada pencegahan," ucap Bambang.
"Jadi vaksin justru diberikan kepada orang-orang yang sehat sehingga orang sehat seperti kita justru minta segera divaksin, agar kebal dari ancaman virus COVID-19 itu," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Bambang tak bisa memungkiri, sejauh ini belum ada satu pun negara di dunia yang sudah berhasil menemukan obat maupun vaksin virus corona. Sebab, karakter virus corona masih belum diketahui dengan jelas.
"Terus terang, kami belum tahun apa-apa karakter virus. Jadi kami fokus ke sana (obat, terapi, vaksin) di sana kami masih ketinggalan jauh, semua dunia masih ketinggalan dari virus," ujar Bambang.
Meski begitu, Bambang memastikan pemerintah akan terus berupaya mencari vaksin virus corona. Pihaknya bersama dengan Lembaga Biologi Molekuler Eijkman dan lembaga lain hingga universitas terus melakukan penelitian.
"Kita berharap yang terbaik untuk saat ini, Eijkman juga sudah dihubungi beberapa pihak terkait pembuatan vaksin, tapi meskipun belum official kita akan temukan beberapa obat yang sudah diujicobakan untuk mengurangi dampak COVID-19 itu.
ADVERTISEMENT
"Seperti yang sampaikan Prof Amin, artinya optimis 1 tahun dari Maret kemarin Maret tahun depan mudah-mudahan (sudah ada vaksin) sebelum ada vaksin, ada obat yang cocok untuk kurangi beban penderita COVID-19 itu paling penting," tutur Bambang.
------
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona
------
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.