Bambang Pacul Soroti Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran: Uang Siapa?

23 Desember 2023 1:28 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah, Bambang Wuryanto atau Bambang Pacul. Foto: Intan Alliva Khansa/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah, Bambang Wuryanto atau Bambang Pacul. Foto: Intan Alliva Khansa/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ketua DPD PDIP Jawa Tengah Bambang Wuriyanto atau Bambang Pacul menilai makan siang gratis dengan anggaran Rp 400 triliun yang menjadi program capres Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka tidak masuk akal.
ADVERTISEMENT
"Yang pertama dari paslon wakil nomor dua, dia membuat makan siang gratis biaya Rp 400 T, uang siapa. Ini habis ada program food estate sekarang free food," kata Pacul usai nonton bareng debat cawapres di Panti Marhaen, Jumat (22/12).
Calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto (kiri) dan Gibran Rakabuming Raka (kanan) berpelukan saat memberikan keterangan pers usai debat calon wakil presiden Pemilu 2024 di JCC, Jakarta, Jumat (22/12/2023). Foto: M Risyal Hidayat/ANTARA FOTO
Menurut Pacul, kedua program itu perlu riset dan data sehingga anggaran yang digunakan tidak terbuang begitu saja. Dia menilai lebih baik masyarakat diedukasi atau diberi program seperti memelihara ternak.
"Dua-duanya perlu riset dan data, kalau tidak, lewat itu duit, bahaya. Nggak bisa uang dibuang seenaknya, bahaya. 'oh itu nanti mengedukasi rakyat diberi kesempatan untuk memasak dan sebagainya', itu program charity, that is wrong, itu salah. Itu sosialisme, sikap sosial yang salah arah, nggak boleh. Sikap sosial harus membangun kekuatan berbangsa bernegara. Lebih baik memberi ayam dua satu babon satu jago lalu dipelihara," jelas dia.
ADVERTISEMENT
Soroti Ide Cak Imin Bangun 40 Kota Setara Jakarta
Pacul juga mengomentari ide membangun 40 kota setara Jakarta yang dilontarkan wakil presiden nomor urut 01, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin. Ia menilai itu justru berpotensi membuang uang negara.
"Mr 01, membangun 40 kota setara Jakarta. Bagaimana ceritanya, pak. Kita perlu desain, katanya (kota) yang ada dikembangkan. Lagi-lagi riset. Berapa waktu yang dibutuhkan, jangan buang duit ngawur. Pakai uang siapa? Kalau APBN jelas uang kita (rakyat)," tegas Pacul.
Untuk Mahfud Md, Pacul menilai ia kekurangan durasi waktu sehingga kurang maksimal. Menurutnya, Mahfud merupakan tipe orang yang runut dan terstruktur sehingga membutuhkan waktu panjang.
"Saya juga kritisi pak Mahfud. Pak Mahfud akademik sekali, bahasanya runut dan panjang, waktu semenit dua menit nggak cukup. Kita sudah paham siapa pak Mahfud, ahli hukum, sejarahnya panjang, dia orang bersih," tandasnya.
ADVERTISEMENT