Bamsoet Desak Jokowi Evakuasi WNI di China: Penyesalan Ada di Belakang

29 Januari 2020 21:44 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana di dalam mall kota Wuhan, China yang terisolasi akibat virus corona. Foto: AFP/HECTOR RETAMAL
zoom-in-whitePerbesar
Suasana di dalam mall kota Wuhan, China yang terisolasi akibat virus corona. Foto: AFP/HECTOR RETAMAL
ADVERTISEMENT
Sebanyak 250 WNI masih berada di China dan terisolasi akibat wabah virus corona. Hingga saat ini, pemerintah belum mengevakuasi WNI yang masih berada di Wuhan.
ADVERTISEMENT
Padahal, dua negara, Amerika Serikat dan Jepang, sudah mengevakuasi warganya dari China pada Rabu (29/1). Saat perayaan Natal DPR/MPR/DPD, Ketua MPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) sempat menyinggung soal virus corona.
"Saudara kita masih di China dan di sana dilanda virus corona saya juga enggak tahu kenapa namanya corona," kata Bamsoet di Gedung Nusantara IV, Jakarta Pusat, Rabu (29/1).
Ketua DPR RI Bambang Soesatyo saat launching buku miliknya yang berjudul 'Akal Sehat' di Posko Bamsoet di kawasan Menteng, Jakarta. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
Meski belum ada WNI di China yang terpapar virus corona, Bamsoet mendesak pemerintah segera mengevakuasi warga negaranya. Ia pun meminta pemerintah bertindak sigap dan responsif terkait wabah tersebut.
"Saya hanya berharap dan berdoa di ruangan ini, mendesak pemerintah untuk cepat tanggap segera evakuasi kembali ke tanah air," ucap Bamsoet.
"Jadi kita berdoa agar saudara-saudara kita tetap selamat dan pemerintah segera bertindak cepat. Karena penyesalan ada di belakang," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, pemerintah membuka peluang mengevakuasi WNI yang masih ada di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China. Namun, eksekusi evakuasi itu tergantung lobi pemerintah Indonesia ke China. Sebab, China sudah mengisolasi Wuhan.
Jika jadi dilakukan, evakuasi WNI akan menggunakan pesawat militer dari TNI AU. Namun, pemerintah China mempunyai kewenangan mengatur personel yang terlibat di dalam evakuasi nanti.
Selain itu China juga memiliki kewenangan penuh untuk mengatur skema evakuasi. Apakah evakuasi dilakukan sekali angkut atau dua kali angkut. Termasuk di bandara mana pesawat akan mendarat.