Bamsoet Ingatkan Pajak yang Terpukul dan Utang RI Capai Rp 5 Ribu Triliun

18 Agustus 2020 13:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua DPR RI Bambang Soesatyo saat launching buku miliknya yang berjudul 'Akal Sehat' di Posko Bamsoet di kawasan Menteng, Jakarta. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua DPR RI Bambang Soesatyo saat launching buku miliknya yang berjudul 'Akal Sehat' di Posko Bamsoet di kawasan Menteng, Jakarta. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
ADVERTISEMENT
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo atau Bamsoet menyebut seluruh negara dunia termasuk Indonesia masih akan didera situasi yang sulit di tengah terpaan pandemi COVID-19 yang belum juga berakhir hingga saat ini.
ADVERTISEMENT
Tak hanya berdampak buruk pada kesehatan masyarakat, menurut Bamsoet situasi pandemi ini berpengaruh negatif pula pada pertumbuhan ekonomi dan lesunya dunia pariwisata.
"Bahkan dalam beberapa tahun ke depan situasi sulit masih akan kita hadapi sebagai dampak negatif dari pandemi COVID-19 misalnya kondisi keuangan Indonesia saat ini dan banyak negara dunia lain yang sedang mengalami hantaman keras," ujar Bamsoet dalam sambutannya di acara peringatan Hari Konstitusi, Selasa (18/8).
Akibat kondisi yang tak menentu di tengah pandemi ini juga, kata Bamsoet, penerimaan pajak oleh negara pun terpantau terkontraksi atau dinyatakan minus hingga 12 persen.
Jumlah tersebut, menurut Bamsoet kembali diperparah dengan terus bertambahnya beban utang yang dimiliki negara.
Ketua DPR RI Bambang Soesatyo saat launching buku miliknya yang berjudul 'Akal Sehat' di Posko Bamsoet di kawasan Menteng, Jakarta. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
"Hal ini bisa dilihat dari penerimaan pajak yang terpukul sesuai dengan data Kementerian Keuangan per akhir juni 2020 kita mengalami kontraksi atau minus 12% dibandingkan tahun lalu yaitu sebesar 531,7 triliun dengan defisit anggaran APBN mencapai 257,8 triliun," ucap Bamsoet.
ADVERTISEMENT
"Demikian pula dengan total utang kita yang juga tidak sedikit, di mana pada akhir Juni 2020 tercatat telah mencapai 5264,07 triliun," lanjut dia.
Meski keadaan akan terus memburuk hingga vaksin dan obat dari virus ini ditemukan, Bamsoet meyakini kerja keras komponen bangsa dan penyelenggara negara dapat menyelamatkan Indonesia dari ancaman keterpurukan yang terjadi pada masa pandemi ini.
"Tentu kondisi seperti ini dapat kita atasi apabila kita terus bergotong-royong, merapatkan barisan, menyatukan visi dan tindakan menjadi langkah bersama segenap komponen bangsa sehingga sebesar apa pun pada yang menerpa kita pasti akan kita hadapi dan yakinlah akan segera berlalu," kata Bamsoet.