Bamsoet: Saya Tak Pernah Diajak Bicara soal Menteri oleh Airlangga

12 Juli 2019 14:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Airlangga Hartarto (kiri) bersama Bambang Soesatyo. Foto: Antara/Wahyu Putro A
zoom-in-whitePerbesar
Airlangga Hartarto (kiri) bersama Bambang Soesatyo. Foto: Antara/Wahyu Putro A
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Presiden Joko Widodo menyatakan, blue print untuk kabinet periode 2019-2024 sudah siap. Menurut dia, komposisi kabinet di periode keduanya itu hanya tinggal menunggu untuk diumumkan.
ADVERTISEMENT
Menanggapi hal itu, Wakorbid DPP Partai Golkar Bambang Soesatyo mengatakan, penentuan kabinet menteri merupakan hak prerogatif presiden. Hanya saja, dia berharap, kabinet ke depan harus lebih menjanjikan salah satunya diisi dengan sosok anak muda yang potensial.
"Sepenuhnya itu hak prerogatif presiden hanya harapan kami, harapan DPR, kabinet mendatang harus lebih menjanjikan, dan diisi oleh anak-anak muda yang memiliki potensi luar biasa sesuai dengan kemampuan di bidangnya," kata pria yang akrab disapa Bamsoet ini di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (12/7).
Terkait dengan portofolio Partai Golkar di kabinet, Bamsoet mengaku tidak memiliki hak untuk berpendapat. Hanya saja, Bamsoet mengaku, ia sebagai pengurus harian DPP Golkar tidak pernah diajak bicara oleh Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto terkait dengan porsi kabinet untuk Golkar.
ADVERTISEMENT
"Nah itu yang berhak menjawab ketum Golkar, bukan saya. Saya belum ketum, baru mau bertanding. Saya tidak pernah diajak bicara (soal kabinet). Saya pengurus harian tidak pernah diajak bicara. Bendahara umum pun tidak pernah diajak bicara. Dan beberapa pengurus harian belum pernah diajak bicara," ungkap Bamsoet.
"Yang tepat barangkali, kan ini hak ketum untuk mengajukan (menteri), jadi nanti silakan tanya ketum," imbuhnya.
Oleh sebab itu, Bamsoet tidak mengetahui siapa saja kandidat kader Golkar yang bakal duduk di parlemen. Hanya saja dia mengusulkan agar Airlangga dan Agus Gumiwang dipertahankan jadi menteri kembali.
"Jadi saya tidak tahu menahu apakah Golkar minta 1 atau 2 (kursi menteri). Tapi kalau ditanya siapa yang pantas di Partai Golkar untuk mengisi kursi menteri saya bisa jawab. Airlangga Hartarto dan Agus Gumiwang, karena menurut saya kinerjanya bagus," tutupnya.
ADVERTISEMENT