Bamsoet soal Kasus Corona RI Tembus 1 Juta: Harus Tingkatkan Kapasitas RS

27 Januari 2021 14:19 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pekerja mengenakan alat pelindung diri (APD) membawa blower disinfektan saat mebersihkan bus sekolah sebelum mengakngkut pasien corona ke RS Darurat COVID-19 Wisma Atlet di Jakarta.  Foto: Willy Kurniawan/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Pekerja mengenakan alat pelindung diri (APD) membawa blower disinfektan saat mebersihkan bus sekolah sebelum mengakngkut pasien corona ke RS Darurat COVID-19 Wisma Atlet di Jakarta. Foto: Willy Kurniawan/REUTERS
ADVERTISEMENT
Ketua MPR Bambang Soesatyo atau akrab disapa Bamsoet ikut buka suara terkait kasus virus corona di Indonesia yang menembus angka 1 juta. Indonesia menjadi yang tertinggi di ASEAN dalam kasus aktif corona.
ADVERTISEMENT
Bamsoet menilai pemerintah perlu segera merespons aspirasi manajemen rumah sakit tentang pembayaran klaim biaya pengobatan pasien COVID-19.
"Konsekuensi dari jumlah kasus yang terus bertambah adalah meningkatkan kapasitas layanan rumah sakit. Tidak hanya fasilitas ruangan dan tempat tidur, tetapi juga tambahan tenaga kesehatan. Ada ratusan rumah sakit swasta yang ditunjuk pemerintah untuk rujukan pasien COVID-19," kata Bamsoet, Rabu (27/1)
"Jangan sampai fungsi dan peran mereka melemah karena masalah keuangan,’’ imbuh Bamsoet.
Ketua MPR Bambang Soesatyo pada upacara peringatan HUT ke-75 RI yang digelar secara virtual, di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (17/8). Foto: Biro Sekretariat Presiden
Mantan Ketua DPR RI itu menuturkan, berdasarkan data Asosiasi Rumah Sakit Swasta Indonesia (ARSSI), sebanyak 300 rumah sakit anggota ARSSI ditunjuk pemerintah menjadi rujukan bagi pasien COVID-19.
Hal itu, menurut Bamsoet, sejalan dengan lonjakan kasus baru COVID-19 akhir-akhir ini, ruang perawatan selalu penuh kendati daya tampungnya terus ditingkatkan.
ADVERTISEMENT
"Dengan terus bertambahnya jumlah kasus, sangat sulit untuk memprediksi puncak pandemi COVID-19 di dalam negeri. Grafik tentang jumlah kasus terus menanjak kendati pembatasan sosial semakin diperketat. Kecenderungan inilah yang harus diantisipasi," urai Bamsoet.
Lebih lanjut, Bamsoet meminta pemerintah mulai antisipatif dengan terus memperbesar kapasitas layanan rumah sakit untuk merawat pasien COVID-19, khususnya, pada kota atau kabupaten dengan lonjakan jumlah kasus yang tinggi.
"Selain Wisma Atlet di Kemayoran yang mulai penuh, pemerintah perlu untuk menyiapkan rumah sakit darurat lainnya. Berapa pun jumlahnya, pemerintah harus menunjukkan kemampuannya merawat semua pasien COVID-19," pungkas Bamsoet.
Sejak awal pandemi COVID-19 Maret 2020, hingga kini kurva corona di Indonesia memang belum melandai. Bahkan terus melonjak.