Bandung Raya Siaga Satu Corona, Ridwan Kamil Minta Belajar Tatap Muka Ditunda

15 Juni 2021 16:39 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, meninjau ketersediaan tempat tidur pasien COVID-19 di RSUP Dr. Hasan Sadikin pada Sabtu (12/6) malam.  Foto: Dok. Pemprov Jabar
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, meninjau ketersediaan tempat tidur pasien COVID-19 di RSUP Dr. Hasan Sadikin pada Sabtu (12/6) malam. Foto: Dok. Pemprov Jabar
ADVERTISEMENT
Gubernur Jabar Ridwan Kamil atau akrab disapa Emil meminta belajar tatap muka di wilayah Bandung Raya ditunda untuk sementara waktu. Kebijakan ini diputuskan usai dua wilayah, yakni Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Bandung masuk ke dalam zona merah corona.
ADVERTISEMENT
"Sekolah tatap muka kita tunda dulu, khususnya yang zona merah itu mah pasti tidak boleh," kata Emil di Makodam III Siliwangi, Bandung, Selasa (15/6).
Selain melarang kegiatan tatap muka, diketahui Emil juga meminta agar warga terutama dari DKI Jakarta tidak datang ke Bandung Raya selama sepekan ke depan.
Guru mendampingi siswa saat mengikuti simulasi pembelajaran tatap muka (PTM) di SDN 065 Cihampelas, Bandung, Jawa Barat, Senin (7/6/2021). Foto: M Agung Rajasa/Antara Foto
Sementara itu, berdasarkan data terkini, kedisiplinan warga Jabar dalam menerapkan protokol kesehatan berada di angka 75 persen.
"Dan tadi kedisiplinan kita ada di 75 persen lalu tidak salah, presiden menginstruksikan ke angka 90 persen," ujar dia.
Dengan begitu, Emil meminta ke jajaran TNI dan Polri agar menggiatkan edukasi ke masyarakat mengenai pentingnya protokol kesehatan sehingga dapat memenuhi kedisiplinan 90 persen sebagaimana instruksi dari Presiden Joko Widodo.
ADVERTISEMENT
"Jangan sampai kita lagi siaga satu tapi kedisiplinan malah turun," ucap dia.
Adapun di Kota Bandung, simulasi belajar tatap muka secara terbatas sudah mulai digelar di berbagai sekolah. Tercatat, ada 319 sekolah dari tingkat TK hingga SMA yang menggelar kegiatan belajar tatap muka terbatas di Kota Bandung.