Bank Dunia Wanti-wanti Program Makan Siang Gratis Prabowo, Gibran Siap Evaluasi

28 Februari 2024 21:06 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menggelar refleksi tiga tahun dilantik menjadi kepala pemerintahan Pemkot Solo di Pendopo Balai Kota Solo, Rabu (28/2/2024). Foto: kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menggelar refleksi tiga tahun dilantik menjadi kepala pemerintahan Pemkot Solo di Pendopo Balai Kota Solo, Rabu (28/2/2024). Foto: kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Cawapres 02, Gibran Rakabuming Raka, merespons pernyataan Bank Dunia yang mewanti-wanti program makan siang gratis Prabowo-Gibran agar tak mengganggu stabilitas makro ekonomi dan fiskal.
ADVERTISEMENT
“Ya, terima kasih untuk masukannya (Bank Dunia)” kata Gibran di Balai Kota Solo, Rabu (28/2).
Gibran menuturkan, setiap program visi misi sudah dikaji sebelum disampaikan ke publik. Meski begitu, dia tak menutup kemungkinan menerima masukan dari berbagai pihak.
“Tidak bisa saya paparkan sekarang (program makan siang gratis). Karena saya masih wali kota,” jelas dia.
“Nanti akan didiskusikan lagi. Jika ada masukan dari warga akan dievaluasi. Ya nanti dibicarakan lagi,” pungkasnya.
Sebelumnya, Bank Dunia atau World Bank buka suara soal kebijakan makan siang gratis yang diusung Prabowo-Gibran. Rencananya, anggaran program prioritas tersebut masuk dalam APBN 2025.
Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor-Leste, Satu Kahkonen, meminta pemerintah Indonesia tetap mematuhi batas defisit fiskal yang ditentukan yakni sebesar 3 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). Lembaga ini juga mengingatkan pemerintah agar menjaga stabilitas makro ekonomi dan fiskal.
ADVERTISEMENT
“Kami berharap Indonesia mematuhi batas defisit fiskal yang ditentukan yaitu 3 persen dari PDB yang ditentukan dalam undang-undang, dan juga menjaga stabilitas makroekonomi dan stabilitas fiskal,” kata Satu kepada awak media di Kantor Kemenko Perekonomian, Selasa (27/2).