Bantu Mediasi Gencatan Senjata, Menlu Turki Akan Melawat ke Rusia dan Ukraina

16 Maret 2022 9:08 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menlu Turki Mevlut Cavusoglu. Foto: Annegret Hilse/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Menlu Turki Mevlut Cavusoglu. Foto: Annegret Hilse/REUTERS
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menlu Turki, Mevlut Cavusoglu, ditugaskan melawat ke Ukraina dan Rusia pada pekan ini. Presiden Turki Tayyip Erdogan berharap, Cavusoglu dapat membantu mediasi kedua negara itu untuk mengamankan gencatan senjata.
ADVERTISEMENT
Cavusoglu akan melangsungkan dialog dengan Moskow pada Rabu (16/3/2022). Sementara itu, kunjungan ke Kiev akan ia lakukan esoknya, yakni Kamis (17/3/2022).
"Saya mengirim menteri luar negeri saya ke Rusia malam ini. Ia akan mengadakan pembicaraan di Moskow besok, dan melakukan perjalanan ke Kiev pada Kamis," tutur Erdogan, seperti dikutip dari Reuters.
Selain menyambangi Ukraina dan Rusia, Turki juga mengadakan pertemuan dengan Presiden Polandia Andrzej Duda. Erdogan akan melangsungkan pembicaraan itu pada Rabu (16/3/2022).
Erdogan menyebut dirinya sebagai ‘simbol harapan’ usai menjadi tuan rumah pembicaraan Menlu Ukraina dan Menlu Rusia pekan lalu. Bagi Erdogan, hubungan baik dengan kedua negara itu merupakan aset.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menghadiri upacara penyambutan di Istana Mariyinsky di Kyiv, Ukraina, Kamis (3/2/2022). Foto: Valentyn Ogirenko/REUTERS
Kendati demikian, pembicaraan di resor Antalya itu tidak membuahkan hasil nyata. Namun, Kiev memutuskan terus bekerja sama dengan Turki dan Israel untuk menempuh negosiasi dengan Moskow.
ADVERTISEMENT
Turki menjalin hubungan baik dengan Ukraina maupun Rusia. Turki membangun hubungan dekat dengan Kremlin dalam bidang energi, pertahanan, dan perdagangan. Ankara juga bergantung erat pada turis Rusia.
Di sisi lain, Turki menjual pesawat tak berawak ke Ukraina dan menentang aneksasi semenanjung Krimea pada 2014 lalu.
Anggota NATO itu kerap menyuarakan dukungan bagi Kiev. Tetapi, Ankara juga menentang penjatuhan sanksi terhadap Kremlin atas invasinya ke Ukraina.
Bagaimanapun juga, Ankara berbagi perbatasan maritim dengan Rusia dan Ukraina di laut hitam. Sehingga, pihaknya menawarkan bantuan sebagai mediator untuk kedua negara yang tengah bertikai itu.

Evakuasi Warga Turki

Kondisi kerusakan perumahan usai serangan Rusia di Kota Mariupol, Ukraina. Foto: Angkatan Bersenjata Ukraina/via REUTERS
Tak hanya membantu mediasi, Turki juga berharap pembicaraan tersebut dapat mendorong evakuasi warganya dari Ukraina. Cavusoglu mengatakan, para pejabat Ankara telah mengadakan pembicaraan dengan para perunding Ukraina untuk itu.
ADVERTISEMENT
Cavusoglu memperkirakan, warga negara Turki yang terdampar di sebuah masjid di Mariupol akan dievakuasi dalam waktu sepekan setelah panggilan telepon dengan Menlu Rusia Sergei Lavrov.
Ankara tengah menanti persetujuan untuk evakuasi warga dari masjid tersebut. Evaluasi keamanan mendorong proses itu dengan membersihkan ranjau darat dari wilayah itu. Petugas setempat juga sedang membuka koridor kemanusiaan.
Kemlu Ukraina melaporkan pada Sabtu (12/3/2022), Kremlin menembaki masjid Sultan Suleiman di Mariupol. Lebih dari 80 orang dewasa dan anak-anak berlindung di rumah ibadah itu.
"Masjid Sultan Suleiman dan istrinya Roxelana di Mariupol ditembaki oleh Rusia," cuit Kemlu Ukraina.
"Lebih dari 80 orang dewasa dan anak-anak bersembunyi di sana dari penembakan, termasuk warga Turki," lanjut cuitan itu.
ADVERTISEMENT