Bantu Testing-Tracing, Kapolda Metro Bagikan Alat Tes Corona ke Seluruh Polsek

Tenaga medis melakukan tes cepat (rapid test) COVID-19 terhadap warga di Gelanggang Olahraga Tebet, Jakarta, Senin (23/11/2020). Foto: Galih Pradipta/ANTARA FOTO

Polda Metro Jaya membuat program 'Kampung Tangguh Jaya' untuk membantu penanganan pandemi COVID-19. Program ini akan menyasar masyarakat di tingkat RT dan RW dalam membantu pelaksanaan protokol kesehatan 3M dan 3T (testing, tracing, treatment).

Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran mengungkapkan, salah satu kegiatan yang akan dilakukan adalah menyiapkan alat-alat tes corona.

"Seluruh Kapolsek di jajaran Polda Metro Jaya sudah saya siapkan alat rapid test dan swab antigen sekarang. Mulai hari Senin saya akan bagikan swab antigen kepada masing-masing polsek, untuk kemudian melakukan testing berbasis komunitas," tutur Fadil dalam webinar yang diselenggarakan Polda Metro Jaya, Kamis (28/1).

Dengan penyediaan alat tes corona ini, ia berharap setiap RT dan RW bisa menggencarkan lagi proses testing dan tracing di lingkungannya masing-masing.

Fadil menyebut program ini akan turut membantu tenaga kesehatan lebih efektif dalam dalam proses tracing berdasarkan riwayat kontak dan lokasinya. Nakes juga menjadi lebih ringan bebannya karena warga bisa isolasi mandiri di rumah dengan panduan dan segala fasilitas yang ada dari program Kampung Tangguh.

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran saat pemberian rompi khusus Komunitas Ojol dan wartawan untuk awasi pelanggar prokes. Foto: Dok. Istimewa

"Demikian juga dengan treatment untuk bantu nakes, maka relaksasi bisa dimulai dari Kampung Tangguh Jaya. Masyarakat yang gejala ringan, berat, berat sekali jika dipahami betul maka relaksasi ini cukup membantu," jelas dia.

Lewat Kampung Tangguh Jaya, Fadil berharap 3T dan 3M dapat lebih digencarkan untuk menekan laju penularan virus corona berbasis komunitas.

Selain itu, pihaknya akan turut membantu masyarakat yang secara ekonominya terdampak pandemi ini. Serta, meningkatkan penjagaan keamanan di tiap-tiap RT dan RW.

"Jadi tidak mungkin ada pemberian bantuan yang berimplikasi kepada aspek lain. Pasti yang dikasih orang yang benar terdampak, bukan karena kepentingan politik, bukan karena kedekatan golongan, kepentingan kelompok dan sebagainya," tutup Fadil.