Baru 9 Ribu RT di DIY Bentuk Satgas Corona, Masalah Dana Jadi Sorotan

21 Juni 2021 15:14 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana jalan raya di Yogyakarta yang lengang dampak virus corona. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana jalan raya di Yogyakarta yang lengang dampak virus corona. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
ADVERTISEMENT
Penanganan corona di tingkat rukun tetangga (RT) di Daerah Istimewa Yogyakarta belum optimal. Banyak RT yang belum membentuk satgas corona karena kurangnya pendanaan. Dari 27 ribu RT yang ada di DIY baru 9 ribu yang membentuk satgas.
ADVERTISEMENT
"Hasil evaluasi kita satgas di tingkat RT, 27 ribu sekian RT yang baru terbentuk ternyata baru 9 ribu sekian masih jauh dari 50 persen satgas RT yang terbentuk," kata Kepala Satpol PP DIY Noviar Rahmad di Kepatihan Pemda DIY, Senin (21/6).
Dari jumlah 9 ribu tersebut belum semuanya aktif meski sudah terbentuk. Padahal satgas di tingkat RT ini sangat penting untuk mengawasi kegiatan masyarakat.
"Dalam kegiatan yang mengumpulkan orang banyak, hajatan kegiatan keagamaan, kita berharap pada satgas di RT berperan aktif pengawasan mengingatkan masyarakat protokol kesehatan," ujarnya.
Alasan rendahnya satgas RT terbentuk menurut Noviar karena pendanaan. Memang Dana Desa bisa diakses untuk pembentukan satgas corona tetapi terbatas jumlahnya.
"Sementara refocusing di tingkat desa pun hanya 8 persen dari Dana Desa. Tidak mencukupi untuk keseluruhan," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Mengatasi hal ini, pihaknya meminta muatan lokal ditonjolkan. Bisa saja dengan skema jimpitan untuk pendanaan satgas.
"Kami berharap ada muatan lokal di masing-masing RT terutama dengan menghimpun anggaran yang sifatnya seperti adat istiadat. Contohnya jimpitan untuk operasional satgas RT di wilayah. Kita harap RT sama pak lurahnya lebih berperan aktif karena lonjakan kasus tidak terkendali," ujar dia.