Baru Ada 300 Pendaftar Uji Klinis Vaksin Rekombinan di Bandung dari Target 2.000

2 Maret 2021 16:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Uji Klinis Fase III vaksin COVID-19 Rekombinan di RSP Unpad, Bandung, Jawa Barat, Selasa (2/3). Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Uji Klinis Fase III vaksin COVID-19 Rekombinan di RSP Unpad, Bandung, Jawa Barat, Selasa (2/3). Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
ADVERTISEMENT
Vaksin corona Rekombinan yang dikembangkan Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad) bekerja sama dengan Anhui Zhifei Longcom Biopharmaceutical telah masuk uji klinis tahap tiga.
ADVERTISEMENT
Dalam tahap ini, dibutuhkan empat ribu relawan yang tersebar di Bandung dan Jakarta. Masing-masing wilayah dibutuhkan dua ribu relawan.
Meski begitu, hingga saat ini, baru 300 orang yang mendaftar sebagai relawan untuk uji klinis di Bandung. Pendaftaran tersebut dibuka hingga akhir April 2021.
"Jumlah relawan sampai hari ini ada 300 lebih dan kami membuka pendaftaran sampai akhir bulan April 2021," kata Peneliti Utama Uji Klinis Fase III Rodman Tarigan di RSP Unpad, Selasa (2/3).
Ia menambahkan, masing-masing relawan akan diberikan tiga dosis vaksin. Penyuntikan vaksin dilakukan dengan rentang waktu satu bulan. Proses pemberian vaksin ini dilakukan di enam RS di Bandung.
"Berbeda dengan vaksin yang menggunakan platform berupa virus yang dilemahkan (attenuated virus) dan virus yang dimatikan (inactivated virus), vaksin Rekombinan berbasis platform spike glycoprotein (Protein S)" ujarnya.
ADVERTISEMENT
Ia menegaskan, relawan yang mengikuti uji klinis tak akan dibebankan biaya apa pun. Selain itu, relawan juga akan diberikan asuransi.
Uji Klinis Fase III vaksin COVID-19 Rekombinan di RSP Unpad, Bandung, Jawa Barat, Selasa (2/3). Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
"Penelitian menyediakan asuransi untuk pertanggungan rawat inap dan penggantian biaya rawat jalan dengan coverage sesuai ketentuan yang ada," pungkas dia.
Rodman menegaskan, relawan yang telah mengikuti uji klinis vaksin Sinovac tak boleh mengikuti uji vaksin Rekombinan. Sebab, hal ini bisa menyebabkan kesulitan untuk proses analisis.
"Yang boleh ikut adalah mereka yang tidak ikut dalam uji klinis sebelumnya, itu kriterianya jadi kalau yang sudah ikut maka kita tidak akan ikutkan, maka itu kita tanyakan dari data atau wawancara, jadi jangan nanti pingin super kebal nanti akan repot analisisnya," ucap dia.
ADVERTISEMENT
Selain itu, uji klinis hanya boleh diikuti oleh warga yang berdomisili di Bandung dengan batasan usia minimal 18 tahun. Untuk usia maksimal, tak ada batasan usia.
Selain di Indonesia, uji klinis tahap tiga vaksin Rekombinan juga diadakan di Ekuador, China, dan Pakistan.