Basarnas Belum Bisa Pastikan KM Bali Permai Tenggelam di Samudra Hindia

9 September 2021 15:43 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Basarnas Bali Gede Darmada. Foto: Denita BR Matondang/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Basarnas Bali Gede Darmada. Foto: Denita BR Matondang/kumparan
ADVERTISEMENT
Kapal ikan KM Bali Permai-169 hilang kontak sejak Jumat (30/7) atau dua bulan lalu di Samudera Hindia. Sampai saat ini, Basarnas Bali belum bisa memastikan status kapal tenggelam.
ADVERTISEMENT
Kepala Basarnas Bali Gede Darmada mengatakan, pihaknya belum menemukan puing-puing kapal dan tubuh ABK mengapung di lautan yang biasa menjadi bukti bahwa kapal tenggelam.
"Tidak ada ditemukan tanda-tanda kapal tenggelam. Biasanya kapal tenggelam ada manusianya melompat dengan menggunakan life-jacket dan ada benda-benda bawaan yang mengapung ataupun pelampung yang mengapung," kata Kepala Basarnas Bali Gede Darmada di kantornya yang berada di Jimbaran, Badung, Bali, Kamis (9/9).
Selain pihak Indonesia, pihak Australia yang terlibat dalam operasi pencarian kapal juga merasa kesulitan mendeteksi lokasi kapal tersebut.
Darmada menyebut, penyebab kapal sulit ditemukan adalah kapal tidak dilengkapi alat komunikasi seperti telepon satelit dan alarm darurat yang memadai.
"Kapal hanya memiliki radio frekuensi pendek yang biasanya berkomunikasi dengan kapal induk perusahaan," imbuhnya.
Ilustrasi kapal penangkap ikan. Foto: Pixabay
Dari hasil analisa sementara, kapal tersebut kemungkinan tenggelam di kedalaman yang tidak terjangkau pemantauan atau kapal telah keluar dari titik lokasi dinyatakan hilang.
ADVERTISEMENT
"Kemungkinan tenggelam ataupun kemungkinan kapal itu meninggalkan area pencarian, dengan catatan mesin masih hidup. Namun, arahnya ke mana tidak kita temukan," kata dia.
Basarnas telah menghentikan operasi pencarian kapal. Namun, Basarnas masih memantau keberadaan kapal melalui kapal-kapal ikan yang berlayar di area tersebut.
Ia berharap kapal beserta awaknya dapat selamat dan bersandar pada Oktober atau awal November di Pelabuhan Benoa.
"Sampai sekarang kami belum bisa memastikan apakah kapal itu bocor tenggelam atau pecah atau apa. Statusnya lost contact upaya-upaya komunikasi masih kita lakukan dengan kapal-kapal yang berada di daerah sana," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, kapal berangkat dari Pelabuhan Benoa menuju area fishing ground (daerah penangkapan iklan) pada Sabtu (10/7). Komunikasi terakhir antara pemilik kapal dari daratan dengan awak kapal dilakukan menggunakan radio Sabtu (24/7).
ADVERTISEMENT
Pada Jumat (30/7), pemilik kapal melaporkan hilang kontak kepada Basarnas Denpasar.
Perairan Selatan Bali atau Samudra Hindia merupakan area penangkapan ikan jenis tuna. Area tersebut dikenal memiliki ketinggian ombak sekitar 4 meter.
Kapal ikan tersebut dikabarkan mengalami kebocoran dan tenggelam pada posisi 600 NM dari Australia. Australia mengerahkan kapal perang setelah menerima permohonan evakuasi ABK dari Basarnas Bali.
Seperti diketahui, KM Bali Permai-169 membawa 19 awak kapal. Lokasi kapal terakhir berada pada koordinat 29° 20.202' S - 100° 55.074' T atau berjarak sekitar 1.471 NM dari Kantor SAR Denpasar dan 791 NM dari Perth, Australia.
==