Basarnas: Selama Nataru Ada 144 Operasi SAR, Korban Tewas Capai 49 Orang

17 Februari 2022 12:17 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Basarnas. Foto: Muhammad Bagus Khoirunas/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Basarnas. Foto: Muhammad Bagus Khoirunas/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Henri Alfiandi melaporkan pelaksanaan Siaga SAR Nataru selama 17 Desember 2021 hingga 4 Januari 2022. Dalam pemaparannya, Henri mengungkapkan pihaknya melakukan sebanyak 144 operasi SAR di seluruh Indonesia selama periode Nataru.
ADVERTISEMENT
Dari 144 operasi tersebut, wilayah yang paling banyak melakukan operasi SAR adalah Semarang dengan 11 operasi, Bandung dengan 11 operasi, Medan dan Palembang dengan 8 operasi.
"Operasi SAR pada kecelakaan udara 1 kali dengan total 4 orang kondisi selamat. Operasi SAR kecelakaan kapal 56 kali dengan jumlah korban 433, yang terdiri dari selamat 366, 39 meninggal, dan 28 dinyatakan hilang. Operasi SAR pada kecelakaan dan penanganan khusus sebanyak 6 kali dengan total korban 29 orang terdiri dari selama 16 orang, 10 meninggal, dan 3 dinyatakan hilang," kata Henri dalam rapat kerja dengan Komisi V DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (17/2).
Sementara jika dibandingkan dengan data operasi SAR periode Nataru 2020-2021, terdapat peningkatan jumlah operasi SAR sebesar 61% dan peningkatan korban selamat sebanyak 106%.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, dari 144 operasi tersebut ada sejumlah operasi SAR yang menonjol. Yaitu operasi SAR terhadap kecelakaan kapal mati mesin rute Pulau Naira pada 27 Desember 2021. Saat itu, tim SAR berhasil mengevakuasi 43 korban selamat.
"Kemudian operasi SAR terhadap KMP Layur yang kandas di Dermaga Wailey pada 28 Desember 2021. Tim SAR mengevakuasi 94 orang korban dengan kondisi selamat menggunakan KMP Roka Tenda," ungkapnya.
Operasi berikutnya adalah operasi kecelakaan pesawat PK-ODB yang lost contact dengan rute Dekai-Kali Silet-Tanah Merah pada 30 Desember 2021. Operasi dilaksanakan selama dua hari dan Basarnas berhasil mengevakuasi 4 korban selamat.
"Operasi keempat, kecelakaan Kapal Liliana Jaya [yang] terbalik di Perairan Desa Pela pada 4 Januari 2022 dengan penumpang sebanyak 17 orang. Operasi dilakukan dalam satu hari dengan mengerahkan kapal RIB Pos SAR Namlea. Berhasil mengevakuasi 16 korban selamat dan 1 orang meninggal dunia. Operasi ditutup 4 Januari 2022," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Dalam pelaksanaan Siaga SAR Nataru, Henri mengungkapkan pihaknya bekerja sama dengan sejumlah pihak, seperti TNI-Polri dan Kemenhub. Basarnas bahkan menempatkan sejumlah personel di posko Kemenhub yang langsung terhubung dengan Basarnas Command Center.
Selain penempatan personel di posko Kemenhub, Basarnas juga mengerahkan sejumlah sarana penyelamat seperti rescue truck, ATV, kapal, dan helikopter untuk menunjang operasi penyelamatan.
"Dapat kami laporkan pelaksanaan Siaga SAR Khusus Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 yaitu selama pelaksanaannya terdapat 4 operasi SAR yang menonjol, yaitu 3 kecelakaan kapal di Ambon dan 1 kecelakaan pesawat di Merauke. Pelaksanaan siaga SAR khusus Nataru berjalan dengan baik, serta pelaksanaan operasi SAR tidak mengalami kendala terkait adanya COVID-19," pungkasnya.