Bawa Senjata dan Surat Palsu, Pria AS Ditangkap Saat Lewati Pos Keamanan Capitol

17 Januari 2021 19:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gedung Capitol terlihat melalui pagar ketika anggota Garda Nasional mengamankan daerah itu menjelang pelantikan Presiden terpilih AS Joe Biden, di Washington, AS, Sabtu (16/1). Foto: Eduardo Munoz/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Gedung Capitol terlihat melalui pagar ketika anggota Garda Nasional mengamankan daerah itu menjelang pelantikan Presiden terpilih AS Joe Biden, di Washington, AS, Sabtu (16/1). Foto: Eduardo Munoz/REUTERS
ADVERTISEMENT
Kepolisian Capitol Amerika Serikat menangkap seorang pria asal Virginia, AS, setelah mencoba melewati pos pemeriksaan keamanan Washington DC.
ADVERTISEMENT
Dilansir oleh Reuters, pria tersebut bernama Wesley Allen Beeler. Ia ditangkap pada Jumat (15/1) malam saat berhenti di pos pemeriksaan keamanan karena terbukti membawa kredensial pelantikan palsu dan senjata api.
Saat diperiksa, diduga Beeler menyerahkan surat pengukuhan yang tidak sah kepada petugas. Ia kemudian juga mengaku memiliki pistol semi otomatis di kendaraannya.
Petugas menemukan senjata tersebut dengan 17 butir amunisi yang siap tembak. Departemen Kepolisian Metropolitan juga melaporkan bahwa Beeler memiliki sebanyak 509 butir amunisi dan 21 peluru senapan ukuran 12.
Beeler kemudian dibawa ke markas besar Kepolisian Capitol AS. Ia didakwa Karena membawa senjata tersembunyi, memiliki senjata api yang tidak terdaftar, memiliki amunisi yang tidak sah, dan memiliki perangkat amunisi berkapasitas besar.
Orang-orang melewati barikade yang dipasang di jalan, menjelang pelantikan Presiden terpilih AS Joe Biden, di Washington, AS, Sabtu (16/1). Foto: Eduardo Munoz/REUTERS
Direktur FBI, Christopher Whay pada Kamis (14/1) mengatakan FBI telah mempersiapkan diri untuk kemungkinan terjadinya kekerasan dan protes bersenjata selama upacara pelantikan Joe Biden.
ADVERTISEMENT
“Kami telah mengevaluasi ancaman tersebut dan jenis sumber daya apa yang akan digunakan untuk melawan mereka. Saat ini, kami sedang melacak seruan untuk potensi protes bersenjata dan aktivitas menjelang pelantikan,” pungkas Whay.
Mulai Sabtu (16/1) waktu setempat, pengetatan keamanan gedung kongres US Capitol dikerahkan. Pengamanan ini dilakukan untuk mencegah kejadian kerusuhan gedung kongres seperti pada 6 Januari 2021 lalu pada hari pelantikan Joe Biden sebagai presiden AS.