Bawaslu Akan Panggil Bendesa Adat Terkait Penolakan Sandi di Tabanan

26 Februari 2019 10:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sandiaga Uno di Bali. Foto: Denita Matondang/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sandiaga Uno di Bali. Foto: Denita Matondang/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bawaslu akan memanggil Bendesa Adat Banjar Dinas Pagi,Desa Senganan, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan, Bali terkait penolakan kedatangan cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno, Minggu (24/2) lalu. Pemanggilan ini dilakukan sebagai klarifikasi kebenaran penolakan yang tertuang dalam sebuah surat edaran.
ADVERTISEMENT
Surat edaran itu ditandatangani pada tanggal 18 Februari 2019 oleh Kelian Adat Subagan Banjar Pagi Iyoman Subangan, Bendesa Adat Banjar Dinas Pagi I Wayan Yastra dan Kelian Dinas Banjar Pagi, Wayan Suka Wijaya.
"Kita akan panggil semua pihak yang ada di surat penolakan itu. Kami akan klarifikasi dulu," kata Ketua Bawaslu Tabanan I Made Rumada, Selasa (26/2).
Rumada mengatakan, Bawaslu perlu mengkaji lebih dalam ada atau tidaknya pelanggaran pemilu. Saat ini, Bawaslu masih dalam konteks pencegahan agar kejadian yang sama tak terulang kembali.
"Kami lihat dulu, jangan melebar dulu (dugaan pelanggaran pemilu) surat penolakan itu, ini peristiwanya belum terjadi. Kami akan panggil dan kami klarifikasi dan hasilnya akan dibahas dengan tim. Kami telusur dulu ada pelanggaran apa tidak," ujar dia.
ADVERTISEMENT
Rumada membeberkan sebagian masyarakat Tabanan juga sebenarnya tidak mengetahui rencana kedatangan Sandi. Oleh karena itu, Bawaslu juga akan memanggil Badan Pemenangan Daerah (BPD) Prabowo - Sandi Provinsi Bali.
Surat penolakan kedatangan Sandiaga Uno di Tabanan, Bali. Foto: Denita BR Matondang/kumparan
"Kami undang juga nanti timya, karena timnya batalkan untuk menciptakan suasana yang kondusif, kan gitu. Karena kami masih dalam tahap mencari tahu kebenaran," tuturnya.
Sementara itu, Ketua Tim Kampanye Daerah Bali Jokowi - Ma'ruf Amin, Alit Kelakan mengatakan penolakan itu bisa saja sikap masyarakat secara mandiri. Namun, ia enggan berkomentar banyak terkait adanya bantuan dana dari PDIP sehingga masyarakat menolak kunjungan Sandi. Ia mengaku belum sempat berkomunikasi dengan DPC PDIP Tabanan.
"Saya enggak ikuti karena dua hari yang lalu.... mungkin itu sikap warga Tabanan. Saya enggak sempat berkomunikasi.
ADVERTISEMENT
"Saya akan tanya dulu penolakan secara formal atau tidak, saya komunikasi dulu," ujarnya saat dihubungi.