Bawaslu Awasi Pelaksanaan Apel Kebangsaan di Semarang

15 Maret 2019 15:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Konferensi Pers Apel Kebangsaan di Kantor Badan Kesbangpol, Senin (11/3). Foto: Afiati Tsalitsati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Konferensi Pers Apel Kebangsaan di Kantor Badan Kesbangpol, Senin (11/3). Foto: Afiati Tsalitsati/kumparan
ADVERTISEMENT
Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Semarang M. Amin mengatakan institusinya akan memantau gelaran Apel Kebangsaan bertajuk 'Kita Merah Putih' yang akan digelar pada Minggu (17/3) pagi. Amin akan mengawasi adanya dugaan kampanye terselubung di acara itu.
ADVERTISEMENT
"Kalau ada bunyi kampanye (dalam Apel Kebangsaan), kami akan tindak sesuai dengan ketentuan," ujar Amin, Jumat (15/3). "Kami hadir di lokasi, anggota lengkap dari kecamatan, kelurahan dan dari kota".
Amin mengatakan dia juga diundang dalam acara Apel Kebangsaan itu. Sejauh ini, dia mengaku telah mengkonfirmasi kepada panitia kegiatan, bahwa acara itu bukan agenda politik, melainkan kegiatan dari pemerintah provinsi.
Termasuk, kata dia, surat undangan yang diterimanya. Dalam surat undangan itu, terdapat tanda tangan pejabat terkait, serta mencantumkan logo dari Pemprov Jawa Tengah. Amin memastikan, pengawas akan hadir di lokasi untuk melakukan tindakan preventif.
"Kalau personel yang datang bagian dari Parpol, kami upayakan preventif agar pelaksanaannya tidak singgung politik, melainkan murni acara kebangsaan. Kami akan awasi di sana, kategorinya pengawasan nonkampanye. Kami pastikan, tanggal 17 (Maret) tidak ada muatan kampanye," kata dia.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya diberitakan, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah akan menggelar Apel Kebangsaan bertajuk Kita Merah Putih, Minggu (17/3). Rencananya, kegiatan akan dimulai sejak pukul 06.00 WIB hingga 12.00 WIB.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Achmad Rofai sebelumnya menegaskan, Apel Kebangsaan ini bertujuan untuk membangkitkan kembali semangat nasionalisme dan tidak ada unsur politis.
Sejumlah tokoh agama dan tokoh masyarakat direncanakan hadir, berikut pimpinan forkopimda Jawa Tengah, pimpinan TNI dan Polri, serta 130 ribu masyarakat.
Para tokoh juga nantinya akan mengisi orasi kebangsaan, antara lain Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, KH Maimoen Zubair, Mahfud MD, Habib Luthfi, Gus Muwafiq, KH Munif Zuhri, KH Ahmad Darodji, Uskup Agung Semarang Romo Rubiatmoko, Pendeta Eka Laksa, Nyoman Surahart, Go Boen Tjien dan Pujianto.
ADVERTISEMENT
Acara ini juga akan dimeriahkan sejumlah artis nasional yakni Slank, Letto, Armada, Virza, Nella Kharisma dengan MC Vincent-Desta serta Cak Lontong.
"Tidak ada atribut yang berkaitan dengan pilpres atau pileg, yang ada hanya merah putih. Semua nanti pakai ikat kepala merah putih. Ini hanya kebetulan saja pelaksanaannya mendekati pemilu, tapi tidak ada kaitannya," ujar Achmad Rofai.
Tim Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, melalui Sudirman Said, meragukan acara Apel Kebangsaan itu. Dirman, sapaan Sudirman, menganggap kegiatan itu rawan pelanggaran netralitas ASN. Musababnya, pelaksanaan Apel Kebangsaan dilakukan tepat satu bulan sebelum pemilihan legislatif dan pemilihan presiden.
Sudirman Said di sela-sela Talkshow Bedah Program Capres-Cawapres di Fisipol Universitas Gadjah Mada (UGM), Rabu (6/3). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
"Apel siaga besar-besaran juga warning, agar hati-hati," kata Direktur Materi Debat BPN Prabowo-Sandi, Sudirman Said, saat konferensi pers di Posko Pamularsih, Semarang, Kamis (14/3).
ADVERTISEMENT
Mantan menteri ESDM ini menilai, upaya pengerahan massa di waktu menjelang pemilihan berpotensi untuk terjadi pelanggaran netralitas. Dirman meminta agar semua pihak tidak menjadikan acara itu disisipi materi-materi kampanye salah satu pasangan calon.
"Kita belum tahu. Tapi pengerahan ASN, perangkat negara di akhir kampanye itu perlu dilihat dengan cermat," ucap mantan calon Gubernur Jateng ini.