Bawaslu Bali Masih Kekurangan Ribuan Pengawas TPS

28 Maret 2019 11:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pemungutan suara di TPS Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pemungutan suara di TPS Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
Tinggal 21 hari jelang hari pencoblosan pada 17 April mendatang, Bawaslu Bali masih kekurangan ribuan Pengawas Tempat Pemungutan Suara (PTPS). Kesulitan mencari peserta disebabkan karena di saat yang bersamaan KPU hingga parpol yang juga ikut merekrut PTPS.
ADVERTISEMENT
Anggota Divisi Penyelesaian Sengketa Bawaslu Bali, I Ketut Rudia mengatakan, jumlah PTPS yang dibutuhkan adalah 12.386 peserta sesuai jumlah TPS yang ada di Provinsi Bali. Namun, sampai per 25 Maret 2019, baru 11.298 peserta yang direkrut dan 9.528 peserta yang telah dilantik. Artinya, masih ada seribuan peserta PTPS yang dibutuhkan Bawaslu Bali.
"Saat ini kami sedang berusaha bagaimana jangan sampai ada TPS yang tidak memiliki PTPS. Memang kami mengalami kendala untuk menerima PTPS yang syaratnya harus minimal pendidikan terakhir SMA dengan usia minimal 25 tahun. Kalau untuk KPPS kan tidak begitu, dari sisi umur 17 tahun," kata Rudia saat dihubungi, Kamis (28/3).
Selain itu, syarat untuk menjadi peserta PTPS juga memang lebih sulit dibandingkan menjadi saksi atau pengawas di lembaga peserta atau penyelenggara pemilu lainnya.
Ilustrasi TPS Foto: Aprilio Akbar/Antara
Ia optimistis Bawaslu Bali dapat memenuhi anggota PTPS yang dibutuhkan sebelum pesta demokrasi dimulai. Saat ini, pihaknya masih terus membuka perekrutan.
ADVERTISEMENT
"Kami optimislah bisa memenuhi, sekarang proses rekrutmen masih terus dijalankan, " kata dia.
Rudia menambahkan Bawaslu Bali mendapat jatah Rp 91,479 miliar dari APBN untuk mengawasi seluruh kegiatan pemilu. Sementara itu, setiap peserta PTPS akan mendapatkan honor Rp 550 ribu saat pemilihan berlangsung. Dalam waktu dekat, para peserta yang telah dilantik juga akan diberikan bimbingan teknis sebagai pengawas nantinya.
"Selanjutnya, kami akan memberikan bimtek (bimbingan teknis) agar seluruh proses pemilu berjalan dengan baik. PTPS akan diberi tahu tupoksi dia, mana logistik yang harus berada di luar kotak suara atau yang di dalam kotak suara, bagaimana mekanisme pemungutan dan penghitungan suara," ujar dia.