Bawaslu Kewalahan Tertibkan Bekas Alat Kampanye di Semarang

15 April 2019 16:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi penertiban Alat Peraga Kampanye (APK). Foto: ANTARA FOTO/Didik Surhartono
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi penertiban Alat Peraga Kampanye (APK). Foto: ANTARA FOTO/Didik Surhartono
ADVERTISEMENT
Selama dua hari masa tenang Pemilu 2019, Minggu-Senin (14-15/4), Bawaslu Kota Semarang menggencarkan penertiban alat peraga kampanye. Meski mengerahkan personel secara maksimal, pembersihan alat peraga kampanye baru 75 persen selesai.
ADVERTISEMENT
Banyaknya alat peraga kampanye Pileg dan Pilpres 2019 di Kota Semarang membuat Bawaslu kewalahan.
"Tadi sih kita targetkan hari ini selesai, tetapi tenaganya kita sudah habis betul. Jadi besok kita selesaikan," ujar Ketua Bawaslu Kota Semarang Muhammad Amin kepada kumparan, Senin (15/4).
Dia menjelaskan saat ini setidaknya masih ada enam titik lokasi yang belum dibersihkan dari alat peraga kampanye. Mulai dari Genuk, Jalan Kaligawe, kawasan MH Thamrin, Jalan Pemuda, Jalan Durian Raya-Banyumanik, dan Jalan Arteri Soekarno-Hatta.
"Karena saking luasnya wilayah, kendala kita ya tenaga dan personel," katanya.
Amin mengaku dalam penertiban ini pihaknya menurunkan seluruh tim, seperti pengawas kecamatan serta dibantu polisi, Satpol PP, dan relawan Kesbangpol
"Total APK yang sudah kami tertibkan itu, lebih kurang 20 ribuan lebih. Dari yang besar sampai yang kecil-kecil, besok selesai semua, karena ini sudah masa kritis atau masa tenang ini, kita teruskan malam nanti, ya besok," tegas Amin.
ADVERTISEMENT
Sementara terkait kerawanan politik uang atau serangan fajar, Amin menegaskan telah menerapkan sistem pengawasan patroli.
"Dan ini melibatkan semua tingkatan mulai dari Bawaslu Kota, kemudian kecamatan membentuk sub-sub koordinasi dengan kelurahan. Kelurahan membentuk sub dengan pengawas TPS yang disebar di setiap TPS. Nah, mereka punya radius setiap TPS kan 1 RT 1 RW, mereka kan mengidentifikasi dengan melihat kerumunan massa, sampai ke TPS rawan," pungkas Amin.