Bawaslu soal Politik Uang: Peserta Harus Tahan Diri, Tak Mungkin Pasang CCTV

13 Maret 2024 16:15 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rahmat Bagja ketua Bawaslu di gedung Bawaslu RI. Foto: Ainun/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Rahmat Bagja ketua Bawaslu di gedung Bawaslu RI. Foto: Ainun/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pemilu 2024 belum bebas politik uang. Sejumlah calon mengeluhkan kekuatan uang yang membuat mereka kalah dalam pemilu.
ADVERTISEMENT
Menanggapi hal itu, Ketua Bawaslu Rahmat Bagja menyebut hal ini adalah masalah yang harus diperbaiki ke depannya. Sosialisasi ke masyarakat soal anti politik uang harus lebih digiatkan.
“Sosialisasi tentang anti-politik uang lebih masif lagi ke depan tentang ruginya melakukan politik uang. Dan juga teman-teman peserta pemilu (termasuk caleg) menahan diri untuk melakukan politik uang itu yang penting juga,” jelas Rahmat saat ditemui wartawan di gedung Bawaslu, Rabu (13/3) siang.
Ia menegaskan jangan sampai sosialisasi sudah dilakukan tapi peserta pemilu masih melakukan hal yang sama. Semua pihak harus menahan diri baik masyarakat, peserta pemilu, bahkan timses.
Petugas Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) kota Banda Aceh mengkampanyekan anti politik uang. Foto: ANTARA FOTO/Irwansyah Putra
“Jadi kalau kita melakukan pengawasan politik uang sudah dilakukan, tapi ya ada sela lah, waktu yang kemudian tidak bisa kita jangkau juga. Kan tidak mungkin kita pasang CCTV kan,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Terkait laporan politik uang sejauh ini, Rahmat mengaku ada yang bisa ditindaklanjuti, ada yang tidak.
“Bahkan ada politik uang baru dilaporkannya pada saat sekarang sudah misalnya tanggal 10 Maret, kejadiannya tanggal 13 Februari, sebelum Februari itu kok baru sekarang pertanyaannya,” tutupnya.